Pemuda Tamatan SD Ini Jadi Eksportir Briket ke Tiga Negara

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Briket tempurung kelapa merupakan salah satu usaha yang bisa mengangkat perekonomian di Sulbar jika ditekuni dan mendapat dukungan.

Itulah salah satu usaha yang dilakoni oleh Sudirman Abu, pemuda asal Desa Parappe , Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman yang saat ini mampu menjadi exportir briket tempurung kelapa. Tak tanggung-tanggung, tiga negara menjadi tujuannya, yaitu Jordania, Arab dan Mesir.

Sudirman Abu mengatakan, usaha yang dilakoni tersebut bergerak di bidang pabrik briket untuk rokok Shisha, dimana per harinya bisa memproduksi sebanyak 10 ton Shisha.

Namun, karena peralatan yang masih minim, sehingga dalam per harinya Ia hanya mampu memproduksi briket sebanyak empat ton.

“Produksi pabrik kami bisa mencapai 10 ton per hari, namun dikarenakan beberapa kendala termasuk peralatan oven yang masih kurang, maka perharinya hanya mampu memproduksi empat ton saja. Kalau kita sudah tambah open sekitar tujuh unit, maka kita sudah bisa memproduksi 10 ton per harinya dan satu bulannya bisa mencapai 300 ton. Dan, kendala kami ada pada peralatan oven yang sudah full. Dan ini yang kami harapkan adanya bantuan dari pemerintah, sehingga bisa lebih berkembang,” kata Sudirman.

Ia juga menyebutkan, saat ini Dubai dan Turki juga melakukan permintaan, namun kapasitas pabrik kecil sehingga belum bisa memenuhi permintaan mereka.

Dijelaskan, dalam proses produksi bahan bakar yang digunakan berasal dari kayu limbah yang sudah tidak terpakai ditambah dengan sabut kelapa.

Sekadar diketahui, Sudirman Abu merupakan salah seorang pemuda Parappe lulusan SD yang berhasil menjadi eksportir dan mampu mempekerjakan sebanyak 217 karyawan.

Dalam mendukung pengembangan pabrik briket tempurung kelapa tersebut, Rabu, 24 Maret 2021, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar berkunjung ke CV. Hikmah Surabaya Arang untuk melihat langsung aktivitas dan pengolahan briket tempurung kelapa yang terletak di Dusun Pajjalungan, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar itu.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat melakukan kunjungan ke pabrik briket tempurung kelapa menyampaikan kebanggaan tersendiri, sebab di Campalagian terdapat pabrik briket yang mampu mengolah limbah dari tempurung kelapa menjadi suatu produk yang sangat dibutuhkan di luar negeri. Salah satunya untuk komponen rokok sisha dan juga bahan pembakaran untuk memanggang makanan.

“Usaha yang bergerak sejak 2017 tersebut harus terus dibina dan dikembangkan, apalagi di tengah pandemi covid-19 yang berdampak turunnya perekonomian di berbagai daerah.Dengan adanya pabrik briket pengolahan tempurung kelapa ini diharapkan mampu mengangkat perekonomian Sulbar untuk lebih maju, begitu juga dari segi serapan tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran dan kemiskinan dapat berkurang. Inilah yang harus terus kita dorong dan bina,” kata Ali Baal.

Untuk itu, Ia pun menghimbau kepada pelaku UMKM agar kegiatan ekspor hasil produksi dari pabrik tersebut harus segera dijemput dan dimaksimalkan sesegera mungkin sebelum daerah lain melakukan hal yang sama.

“Kita harus pandai mencari. Adapun kendala-kendala yang dialami oleh pabrik briket itu, semoga secepatya ada bantuan dari pemerintah pusat sehingga bisa lebih maksimal,” urainya.

Dalam kunjungannya, Gubernur Sulbar didampingi para Asisten Setda Sulbar, beberapa pimpinan OPD, serta Tenaga Ahli Gubernur Sulbar.