SULBARONLINE.COM, Mamuju — Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengikuti penyerahan Simbolis Penggalangan Dana Bantuan Sosial Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk bencana di berbagai daerah Indonesia melalui vidcon di Rujab Gubernur Sulbar, Sabtu (6/3/2021).
Secara simbolis penyerahan bantuan sebesar Rp1.750.000.000 miliar dilakukan oleh Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua, Muhammad Nurdin Subendi, kepada Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Sulbar mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi atas bantuan sosial yang diberikan, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang dari pimpinan dan karyawan-karyawati OJK.
“Insyaallah bantuan ini akan kami gunakan untuk masyarakat Sulbar terdampak gempa,” kata Ali Baal.
Ali Baal menuturkan, sejak penetapan tanggap darurat pada 15 Januari hingga 5 Februari 2021 kondisi infrastruktur dan fasilitas umum rusak parah mengakibatkan kegiatan perekonomian, dunia usaha dan perbankan berhenti total.
Masalah pengungsian, logistik dan perumahan untuk masyarakat yang terdampak, pemerintah daerah bekerjasama dengan TNI, Polri dan relawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia melakukan pembenahan, terutama penanganan tenda-tenda pengungsian, penyediaan logistik, pelayanan kesehatan dan pencarian serta penyelamatan korban gempa, tanah longsor dan banjir.
“Kejadian gempa tanggal 14 dan 15 Januari 2021 telah meluluhlantahkan Kabupaten Majene dan Mamuju dengan korban jiwa 104 orang meninggal, tiga orang dinyatakan hilang akibat longsor dan luka-luka sebanyak 3.369 orang,” bebernya.
Lebih lanjut, Ali Baal menyampaikan, saat ini pemerintah daerah telah melakukan pemulihan roda perekonomian, yakni dengan memastikan sarana perekonomian berupa pasar, minimarket, rumah makan, hotel dan perbankan sudah berjalan.
Dia mengaku, dengan pengembalian layanan pemerintahan serta dapat memastikan jalannya layanan pemerintah melalui OPD, baik di tingkat provinsi, kabupaten Majene dan Mamuju dengan mempertimbangkan kondisi bangunan yang ada.
Pengembalian operasional fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan memastikan sudah beroperasinya penerangan listrik, SPBU, air bersih, sarana transportasi, sarana kesehatan dan tempat-tempat ibadah.
Kemudian, memberikan pelayanan pengungsian yaitu dukungan dapur umum, pengiriman bantuan logistik dengan prioritas daerah terisolasi, pemberian santunan ahli waris, pelayanan kesehatan, air bersih, sarana sanitasi dan trauma healing serta melakukan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pembersihan puing-puing bangunan dampak bencana, pembukaan daerah terisolir pendataan kerusakan rumah masyarakat akibat gempa, tanah longsor dan banjir, menjamin kelancaran arus transportasi antardaerah.
Lalu, lanjut Ali Baal, melakukan koordinasi intensif dengan BNPB dan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan masa transisi kedaruratan ke pemulihan dengan upaya-upaya yang sedang dan akan dilakukan di masa transisi darurat ke pemilihan tersebut.
“Kondisi di Kabupaten Majene dan Mamuju sudah berjalan normal,” katanya.
Sementara itu, untuk perbaikan fasilitas umum, infrastruktur di tiga kabupaten dan rumah rusak akibat gempa baik yang ringan, sedang maupun berat, Ali Baal menyatakan, diharapkan bantuan dari pemerintah pusat.
“Kalaupun pemerintah pusat tidak dapat mengalokasikan seluruhnya, maka bantuan dari OJK dan pihak lainnya akan dialihkan ke hal tersebut,” ucapnya.
Adapun jumlah total rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 16.116 unit. Kabupaten Majene 4.099 unit, Kabupaten Mamuju 11.423 unit dan Kabupaten Mamasa 594 unit.
Namun setelah dilakukan pendataan ulang dan review oleh APIP, maka jumlah rumah rusak mengalami koreksi menjadi 14.173 unit, dengan rincian Kabupaten Majene 3.880 unit, Kabupaten Mamuju 9.719 unit dan kabupaten Mamasa 534 unit.
Berdasarkan data yang ada hingga 3 Maret 2021 jumlah sumbangan pemerintah dan masyarakat yang masuk sebanyak Rp. 3.119.574.085 miliar, yang terdiri dari Rekening Bank Mandiri Peduli Bencana sebesar Rp. 2.119.574.085 miliar Rekening Kas Umum Daerah Bank Sulselbar sebesar Rp. 1.000.000.000 miliar.
Bantuan di Sulbar dapat ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Mamuju dengan nomor rekening 170.00.0635898.4 AN. Peduli Bencana Provinsi Sulawesi Barat. PT Bank Sulselbar Cabang Utama Mamuju nomor rekening 071.001 000008776.6, AN. Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengemukakan, kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin yang dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas utama OJK sekaligus melakukan kegiatan-kegiatan sosial secara bersama-sama di bidang jasa keuangan.
Menurut Wimboh, bantuan tersebut tidak seberapa namun lebih kepada bentuk perhatian dari pihak OJK dan IJK yang terus melakukan kegiatan sosial, yang bertujuan dapat meringankan sedikit beban bagi saudara-saudara yang ada di berbagai daerah yang berdampak bencana, sehingga dapat segera bangkit dan kembali menjadi daerah yang normal seperti sediakala.
“Dengan upaya ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di berbagai daerah,” kata Wimboh.
Wimboh menyampaikan apresiasi tertinggi atas sinergi dan kerjasama IJK yang secara terus-menerus berkomitmen membantu pemulihan perekonomian di berbagai daerah yang berdampak bencana seperti yang dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia.
“Tentunya apa yang kita lakukan sudah banyak sekali dan kegiatan ini akan kita terus lakukan sebagai bentuk sinergi dan kepedulian kita kepada masyarakat dan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan. Mudah-mudahan dengan sinergi ini bisa memperkuat upaya kita membangun negeri ini,” harap Wimboh .
Dalam kegiatan itu, Gubernur Sulbar didampingi Para Asisten Setda Sulbar, Kepala Balitbang Jamil Barambangi dan Kepala BPKPD, Amujib.