SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menargetkan sebanyak 200 hektar kawasan transmigrasi untuk sektor komoditas perkebunan, pengembangan Hortikultura.
Hal ini mengemuka dalam rapat Grand Design Hortikultura di Kawasan Transmigrasi, dipimpin PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh bersama Dinas Transmigrasi Sulbar, PT. Pupuk Kaltim, dan pihak Offtaker, Jumat (7/7/23).
Pengembangan hortikultura tersebut akan dijalankan dengan pola kemitraan antara Petani, Offtaker dan Bumdes. Perencanaan kawasan ini memang telah di desain sejak tiga tahun lalu oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
“Sebenarnya, grand desain ini sudah berjalan sejak 2020, hanya saja terkendala pandemi Covid-19 sehingga baru dapat menjalankan penanaman Kol di lahan yang disiapkan,” jelasnya.
Rencananya, kawasan ini akan diisi dengan tanaman komoditi lainnya. Prof. Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Produsen Pupuk Urea NPK, Kalimantan Timur.
“Rencananya kita akan tanam cabe keriting, bawang prei dan tomat ini kerjasama dengan Pupuk Kaltim dengan mitranya (Offtaker),” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Transmigrasi Sulbar Ibrahim mengatakan, potensi perkebunan di Sulbar memiliki potensi kawasan yang cukup luas, bahkan mencapai 1.200 hektar lahan.
“Ini menjadi potensi kedepan agar agar kerjasama ini dapat terus dikembangkan,” harapnya.