SULBARONLINE.COM, Mamuju — Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII tahun 2022.
Agenda 3 Tahunan ini akan diikuti sekira 10 ribu peserta dari 34 provinsi se Indonesia, termasuk Provinsi Sulawesi Barat.
Begitupun Perwakilan Kabupaten Mamuju yang telah mempersiapkan 3 kategori lomba, yaitu paduan suara wanita, paduan suara anak dan solo putri.
Sayangnya, di Tahun ini, mereka bakal terancam gagal untuk mengikuti pagelaran tingkat Nasional tersebut karena tidak mendapatkan dukungan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Salah satu peserta Pesparawi asal Mamuju, Ester Sambo Pallin, mengaku sangat kecewa atas sikap Pemerintahan Kabupaten Mamuju sebab tidak memberika perhatian dan dukungan kepada mereka.
Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan Pesparawi Nasional tahun 2018 lalu, sebab mereka mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah kabupaten Mamuju.
“Kami sangat kecewa dengan Pemerintahan sekarang yang terkesan mengabaikan kami, padahal pada Pesparawi XII di Pontianak tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Mamuju mendukung kontingen Sulbar sebesar Rp. 100.000.000,-, tapi tahun ini tidak ada sama sekali,” jelas Ester, Kamis (9/6/22) penuh kesal.
Ester menambahkan semua kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat telah mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah masing-masing. Namun berbeda dengan Kabupaten Mamuju, dimana mereka tidak mendapat bantuan sepeserpun.
“Tidak ada sepeserpun bantuannya dan bahkan kami hanya diabaikan padahal peserta kami dari Mamuju sering dapat juara,” ungkapnya.
Ester juga mengatakan, kegiatan Pesparawi ini rutin dilakukan 3 tahun sekali. Pemerintah Kabupaten Mamasa dan Kabupaten lainnya di Sulbar mendapatkan dukungan ful.
“Namun hanya kami di Mamuju yang dibaikan, padahal peserta kita sering dapat kategori Silver bahkan Gold. Kami memang minoritas tapi setidaknya kami juga mendapatkan perhatian,“ tegas Ester.