SULBARONLINE.COM, Mateng – Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Provinsi (BPKP) Sulbar, Arif Ardiyanto menyebut, Mamuju Tengah (Mateng) masih belum mencapai maturitas level 3.
Arif menjelaskan, kematangan maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) kabupaten Mamuju Tengah, dalam memberikan keyakinan memadai terhadap tujuan Organisasi menunjukan Level 3 yang belum tuntas dalam melaksanakan praktek pengendalian yang tidak terorganisasi dengan baik pada OPD.
Kata dia, SPIP sendiri mencakup Kehandalan Laporan Keuangan, Pengamanan Aset Negara, ketaatan terhadap perundang-undangan, serta kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh Pimpinan OPD serta seluruh pegawai terhadap tujuan organisasi.
Arif Ardiyanto mengakui, cakupan kinerja tersebut dapat dimaklumi karena ada satu hal mendasar, yakni sebagai kabupaten baru yang bisa dikatakan sangat muda. Sehingga sewajarnya kata Arif Ardiyanto, Maturitas implementasi level 3 Mateng Belum berhasil.
“Ya kan masih dikatakan kabupaten pemekaran, misal kepala Dinas yang tidak pada bidangnya. Karena memang tenaga yang ada saja, dan itu adalah bagian proses, staf-stafnya juga mungkin terbatas. Kemudian sistemnya harus bagaimana dan mulai dari mana,” kata Arif Ardiyanto, kepada sejumlah wartawan, usai Kegiatan Workshop SPIP di Kantor BPKP Sulbar, Rabu, (5/12/18).
Arif menambahkan, faktor yang masih menjadi kendala selain Sumber Daya Manusia (SDM), adalah infrastuktur fasilitas pembangunan, yang menjadi bagian penilaian atas tuntasnya tingkat Maturitas SPIP. Termasuk, belum memiliki infrastruktur kebijakan dan prosedur.
“Dulu kita banyak bantu, makanya ruang aula yang ada disini itu biasa ditempati latihan untuk orang-orang mateng, kan belum punya aula,” jelasnya.
Dengan hasil tersebut, Mateng termasuk dalam tata kelola yang belum terdefinisi, dengan interval skor Maturitas SPIP tak mencapai angka 3,0 terhadap survai persepsi maturitas SPIP dalam tahap penilaian BPKP. (Adr*).