SULBARONLINE.COM, Mamuju — Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulawesi Barat (Sulbar) Husain Mansyur tampil sebagai Inovator dengan inovasi penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Sirine), dalam upaya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Sulbar, pada Webinar Seri 18 Pekan Inovasi yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar, Jumat 8 Maret 2024 via zoom meeting.
Pada pembukaan kegiatan, Kepala BKD Sulbar, Bujaeramy Hassan mengatakan, inovasi merupakan langkah baru, metode baru, dan cara baru dalam menghadapi persoalan yang ada.
“Dalam konteks pembangunan dan perancangan inovasi, penting bagi kita untuk terus mencari solusi-solusi baru yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik. Dengan mengadopsi pendekatan inovatif, diharapkan kita dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Bujaeramy.
Dalam pemaparan Inovasi Sirine, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar, Husain Mansyur menjelaskan terkait dasar hukum, tugas dan fungsi BPBD, tugas dan fungsi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, permasalahan data aset terdampak pasca bencana, alur Sirine, kondisi sebelum dan sesudah inovasi, tahapan inovasi, tujuan manfaat dan hasil inovasi serta penggunaan Aplikasi Sirine.
Di sesi tanya jawab, Husain Mansyur menjelaskan, Aplikasi Sirine merupakan inovasi baru dimana sebelumnya di BPBD Sulbar belum ada aplikasi yang menggabungkan data terkait rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, baik data usulan rehabilitasi dan rekonstruksi di enam kabupaten dan data stimulant di dua kabupaten pasca gempa 2021.
“Selama ini hanya menggunakan data dalam bentuk fail atau folder winrar saja. Dengan aplikasi ini diharapkan semua kabupaten dapat menginput terkait semua data yang ada dan bisa diakses BPBD kabupaten dan provinsi termasuk BNPB,” terangnya.
Husain Mansyur menambahkan, perbaikan yang dilakukan BPBD dan BNPB mencakup lima sektor utama, yaitu sektor pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor.
“Sehingga lintas sektor dapat memanfaatkan data yang ditampilkan dan aplikasi ini juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai IKD dan menekan Nilai IRBI Sulbar yang masih tinggi,” ujarnya.
Dia menekankan, inovasi itu sangat penting pada persepsi data penanganan pasca bencana termasuk gempa bumi di Sulbar.
“Terima kasih kepada Kepala Pelaksana dan Sekretaris BPBD Sulbar atas dukungan pada inovasi Aplikasi Sirine,” ucap Husain Mansyur, sebagai closing statement Webinar Seri 18 Pekan Inovasi.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Amir Maricar saat memberikan testimoninya mengatakan, selama ini setelah bencana terjadi rehabilitasi dan rekonstruksi sangat lambat, seperti yang dirasakan saat ini masih tahap pertama untuk bantuan perumahan stimulant di dua kabupaten yaitu di Majene dan Mamuju diakibatkan data yang ada disjikan secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Dengan aplikasi Sirine ini, kita harapkan kedepan jika terjadi bencana bisa ditangani dengan cepat utamanya dalam penyusunan Jitupasna yang akan masuk ke dalam Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P), sebelum terjadinya bencana, kabupaten dan provinsi sudah menginput aset-aset yang dimiliki,” kata Amir Maricar.
Amir Maricar berharap, aplikasi itu bisa berjalan dengan baik dan diharapkan hal terkait bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana 2021 semua bisa segera terwujud.