Misbahuddin Ajak ASN Kemenag Optimalkan Kinerja Secara Profesional

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenah Sulbar, H. Misbahuddin mengajak para pegawai Kanwil untuk mengoptimalkan kinerja melalui salah satu poin dari 5 Nilai Budaya Kerja Kemenag, yaitu Profesionalitas.

Hal itu disampaikan Misbahuddin saat apel pagi, Senin (27/9/21) di Lapangan Tenis Kanwil Kemenag Sulbar, mewakili Kakanwil memberikan arahan. Misbahuddin menjabarkan arti kata profesional secara gamblang.

“Ini sangat terkait langsung dengan tugas-tugas kita baik sebagai JFU, JFT maupun administrator serta pejabat pengawas,” ucapnya. .

Misbahuddin memjelaskan bahwa ada 2 arti kata profesionalitas. Pertama, bekerja sesuai standar teknis, dan yang kedua sesuai standar etika. Standar teknis, kata dia, adalah bekerja sesuai dengan regulasi dan aturan yang mengatur tentang tugas-tugas kita.

“Kalau di pendidikan pelajari aturan tentang pendidikan, kalau di Bimas Islam pelajari peraturan tentang Bimas Islam, kalau di TU pelajari aturan tentang tata usaha. Jadi belajar terkait dengan apa yang menjadi tanggung jawab kita,” jelas pria yang pernah menjabat Kabid Bimas Islam tersebut.

Menurutnya, semakin ke bawah struktur harus semakin mengerti teknis secara detail. Dicontohkan seperti posisi kepala seksi harus tahu tentang tugas seksinya, semisal seksi guru, maka semua aturan mulai dari UU sisdiknas, UU guru dan dosen serta peraturan pemerintah dan juknis tentang tugas-tugas dan beban tanggung jawab guru harus diketahui.

“Kemudian harus berjenjang kalau di tingkat JFU harus 100 persen teknis dimengerti, naik level manager atau kepala seksi 75 persen, teknis 25 persen managerial. Kalau kepala bidang atau administrator 50 persen teknis, 50 persen managerial, kalau Pak Kanwil 75 persen managerial 25 persen teknis,” papar H. Misbahuddin secara rinci.

Yang kedua, panjit dia, standar etika. Menurut Misbahuddin terdapat etika umum dan etika khusus. Etika umum contohnya berbuat baik, menghormati orang yang lebih tua, berkata jujur, tidak mem-bully orang lain, tidak berdusta, itu yang harus dipedomani di dalam kehidupan sehari-hari.

“Kemudian ada standar khusus yang diatur terkait dengan ASN, maka pelajari standar etika tersebut, ada PMA yang mengatur tentang itu,” sebutnya

Dengan dua standar etika tersebut, Kabid Pendidikan Madrasah ini berharap semua pegawai harus memenuhi standar tersebut dalam bekerja sehingga hasil kerja yang didapatkan lebih baik.

“Dengan kita bekerja secara profesional, artinya kita bisa berdiri karena kompetensi kita bukan berdiri karena ditopang oleh orang lain, jangan sampai tempat kita bersandar tidak lagi ada di tempat yang sama, maka kita akan rebah karena tidak bisa berdiri di atas kaki sendiri,” tutup H. Misbahuddin.