SULBARONLINE.COM, Mamuju — Nasib menjadi warga UPT Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju dengan kondisi infrastruktur yang belum memadai memang benar-benar memprihatinkan.
Seperti yang dialami oleh seorang Ibu hamil di Desa tersebut, Nurbaeti yang mengalami pendarahan, Minggu (13/02/22). Ia terpaksa ditandu oleh warga sepanjang 13 Km, akibat jalan rusak parah.
Salah seorang warga Sinyonyoi, Intan, seperti yang dilansir dari indigo99.com, mengaku demi menyelamatkan nyawa Nurbaeti dan calon bayinya, petugas Bidan Desa dibantu warga terpaksa menandu seorang Bumil sejauh belasan Kilometer menuju Puskesmas Ranga–Ranga.
“Iya karena pendarahan, ibu Nurbaeti istrinya pak Sukarman, tadi siang mengalami pendarahan hebat dengan usia kandungannya baru berumur 7 bulan. Ibu bidan bersama warga harus cepat melarikan ke Puskesmas,” kata Intan.
Menurut Intan, pasangan suami istri Nurbaeti dan Sukarman akan melahirkan anak Kedua mereka. Karena kata dia, proses persalinannya yang sulit, ditambah terbatasnya peralatan medis oleh bidan desa setempat, membuat Bumil Nurbaeti ini harus dirujuk ke Puskesmas Ranga-ranga untuk mendapatkan pelayanan maksimal.
“Tapi informasi saya dapat tadi sore, bahwa ibu Nurbaeti selamat melahirkan di Puskesmas Ranga-ranga, namun kondisi bayinya kurang sehat sehingga cepat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju,” terangnya.
Intan mengungkapkan, kondisi jalan menuju Marano sejak longsor beberapa bulan yang lalu sampai sekarang memang belum tertangani dengan baik oleh pemerintah. Akibatnya, roda Empat seperti mobil hartop belum bisa tembus.
Sehingga, lanjut dia, dikhawatirkan jangan sampai terjadi lagi seperti ini. Warga Marano berharap, agar pemerintah bisa memperhatikan infrastruktur jalan untuk menghindari ada warga yang melahirkan di jalan.