Mantan Ketua Gerindra Mamuju Mundur dan Memilih Mendukung Habsi-Irwan

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Politisi senior partai Gerindra, Hudri Ali memilih mundur dari kepengurusan partai Gerindra Sulawesi Barat.

Hudri Ali mundur dari jabatan wakil ketua Gerindra Sulbar lantaran lebih memilih dan mendukung pasangan Habsi-Irwan ketimbang ikut bersama partai Gerindra yang mendukung bakal calon bupati dan wakil bupati Mamuju Sutinah-Ado di Pilkada Mamuju.

Mantan ketua DPC Partai Gerindra Mamuju itu menegaskan bahwa bakal calon bupati dan wakil bupati Mamuju petahana Habsi-Irwan memiliki elektabilitas yang cukup tinggi berdasarkan sejumlah lembaga survei.

“Habsi-Irwan surveinya tinggi, sementara Gerindra memberikan dukungan ke bakal calon yang surveinya rendah. Ini menurut saya tindakan yang tidak konsisten sehingga saya lebih baik mundur dari kepengurusan,” tegas Hudri Ali di Mamuju, Kamis (27/08/20).

Selain survei kata Hudri, fakta lapangan juga memang menunjukkan bahwa masyarakat Mamuju masih menginginkan Habsi-Irwan untuk memimpin Mamuju 5 tahun kedepan.

Salah satu alasan masyarakat mengapa masih menginginkan Habsi-Irwan adalah karena dinilai berhasil membangun infrastruktur jalan dan jambatan di pelosok-pelosok.

“Saya turun lansung ke masyarakat paling bawah, hampir semua masyarakat mengatakan Habsi-Irwan berhasil memimpin Mamuju,” terangnya.

Hudri Ali mengajukan pengunduran dirinya pada tanggal 17 Agustus 2020. Surat pengunduran dirinya ditujukan lansung kepada ketua umum DPP Partai Gerindra di Jakarta.

Berikut isi surat pengunduran dirinya :

Dengan mempertimbangkan konsolidasi partai Gerindra di Prov.Sulbar yang semakin tidak kondusif, dipertegas dengan sikap partai Gerindra yang tidak konsisten utamanya dalam menyikapi berbagi momentum politik di tanah malaqbi (Sulbar) khususnya di Mamuju yang sangat jelas mempertontontan inkonsistensi partai Gerindra saat rekomendasi partai ini diberikan kepada bakal calon kontestan pilkada dengan hasil surpey dan elektanilitas rendah, maka saya berkesimpulan bahwa keputusan tersebut adalah upaya “bunuh diri” yang justru akan membuat partai besar ini akan terpuruk dalam siklus politik daerah yang tentu akan berimbas kepada menurunnya kepercayaan publik dalam mewarnai pembangunan di Kab.Mamuju.”

“Atas pertimbangan tersebut saya Hudri Ali menyatakan mundur dari kepengurusan partai Gerindra Sulawesi Barat untuk selanjutnya bersma-sama membangun kekuatan dalam memenangkan pasangan Habsi-Irwan dalam perhelatan Pilkada Mamuju 9 Desember 2020 mendatang. Demikian saya sampaikan, atas perhatian DPP saya ucapkan terimakasih.”

Usai menyatakan mundur dari Gerindra Sulbar, Hudri Ali mengaku siap bekerja dan berjuang memenangkan bakal calon bupati dan wakil bupati Mamuju Habsi-Irwan.

Menanggapi hal itu, sekretaris Koalisi Kerakyatan Habsi-Irwan, Muhammad Jayadi mengaku berterimaksih kepada tokoh senior partai Gerindra Hudri Ali.

Ia mengatakan Hudri Ali adalah tokoh masyarakat Mamuju yang memiliki pengikut dan loyalis tersendiri sehingga barang tentu akan menjadi kekuatan baru di gerbong pemenangan Habsi-Irwan.

“Saya ucapkan selmat bergabung di Habsi-Irwan, ya tentu ini menjadi kekuatan baru bagi kami, ini juga membuat kami semakin optimis bahwa pasangan Habsi-Irwan akan kembali memimpin Mamuju,” tutupnya.