SULBARONLINE.COM, Polman – Aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan perawat sukarela di kabupaten Polewali Mandar (Polman), belum lama ini, menjadi perbincangan di media sosial. Bahkan, telah menarik simpatik serta keprihatinan masyarakat Sulbar.
Meski sempat terjadi gesekan sebagaimana video yang diupload di media sosial, akan tetapi salah seorang koordinator aksi menyebutnya bukan sebagai bentrokan melainkan reaksi spontan yang sudah biasa terjadi dalam sebuah demonstrasi.
“Bagi kami itu bukan bentrokan tapi hanya gesekan. Itu hanya bunga-bunga dalam demonstrasi. Intinya adalah kami berharap tidak ada diskomunikasi dan diskoordinasi antara aksi dan pengamanan,” kata salah satu koordinator aksi, Maenunis, seperti release yang dikirim ke redaksi SULBARONLINE.COM, Minggu (31/3/19) malam.
Menurutnya, para perawat sukarela sedang memperjuangkan nasib mereka, sehingga dukungan dan support diharapkan dari semua pihak.
“Maka seharusnya semua pihak mendukung dan mensuport aksi mereka,” ucap Maenunis yang juga pendiri Ressist Communty itu.
Maenunis tetap mengapresiasi pengawalan yang dilakukan oleh satuan Polres Polman. Dirinya juga mengajak Kapolda Sulbar untuk turun ke lapangan melakukan diskusi dengan para perawat sukarela Polman.
“Kami mengapresiasi Polres Polman yang melakukan pengawalan. Polda Sulbar juga sangat responsif dengan mengakses semua kejadian di lapangan. Karena itu, bersama PPNI Polman kami mengajak pak Kapolda untuk turun melihat dan mendengar langsung bagaimana keluh kesah para perawat sukarela Polman yang berjuang melawan ketidakadilan,” katanya.
Maenunis yakin, Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar yang selama ini dikenal sangat aktif merespon persoalan-persoalan fundamental yang dihadapi masyarakat pasti akan turun mendengarkan aspirasi tersebut.
“Saya yakin, hati beliau akan terketuk untuk turut membantu mencarikan solusi atas problem yang terjadi di Polman,” tutup Maenunis.