Kumpul Barang Bekas, Pagar Nusa Bangun Rumah Tahfidz

SULBARONLINE.COM, Tinambung – Ketua Pencak Silat NU Pagar Nusa Provinsi Sulawesi Barat, Suryananda mencetuskan Rumah Tahfidz Al Qur’an dengan mengajak elemen masyarakat dan masjid-masjid untuk memakmurkan program tersebut.

” Hari ini, mulai dibuka pendaftaran untuk penerimaan santri baru secara gratis untuk angkatan pertama dan brosur telah dieadar ke masyarakat,” ungkap Suryananda, Selasa (2/7/19).

Suryananda berharap, Rumah tahfidz ini dapat menjadi manfaat bagi seluruh masyarakat untuk memperdalam ilmu agama khususnya Al-Quran. Namun yang berbeda dari program ini ialah, pada rumah Tahfidz tersebut menerapkan latihan silat dasar untuk para peserta didik.

Kata dia, kurikulum yang ditawarkan, selain hafalan, pun tentang kajian ilmu Fiqhi sebagai pondasi penting untuk kehidupan dalam bicara hukum agama.

“Tidak cukup anak itu hanya disuruh menghafal saja. Tetap harus tahu hukum-hukum agama. Sebab itu penting dalam keseharian. Selain juga menghafal, sangat penting bagaimana wudhu, mandi janabah, tayammum, termasuk semua rukun-rukunnya, wajib diajarkan kepada anak,” terang surya.

Surya menambahkan, sejak dini anak itu harus bisa membedakan mana najis mughallazhah, mutawassithah dan mukhaffafah. Mereka harus tahu bagaimana cara mensucikan najis itu. Juga harus tahu mana saja najis yang dimaafkan dan mana yang khilafiyah, dan semua tentang Hukum-hukum Agama.

Mantan aktivis PMII ini mengungkapkan, tujuan program ini untuk melahirkan Tahfidz yang mengerti agama dan melestarikan kebudayaan khususnya Silat.

Selain itu, Surya juga mengharapkan Rumah Tahfidz ini menjadi pelopor bangkitnya generasi hafidz muda Sulawesi Barat yang dimotori oleh kelompok Aswajah, bukan lagi dari kalangan islam transnasional.

Yang lebih menarik dari perjuangan para pengurus rumah Tahfidz Pagar Nusa Sulbar ialah, mereka dalam mendapatkan anggaran pengadaan Alqur’an dengan cara mengumpulkan limbah plastik barang bekas kemudian ditukarkan ke penadah. Hasil penjualan ditujukan untuk membeli Alquran hafalan dan membiayai tenaga pendidik.

“Kami dalam menjalankan program ini, tetap membuka ruang bagi siapa saja untuk memberikan donasi dan bantuan, dari para dermawan khususnya dari pemerintah setempat, semoga nawaitu kami bisa mengetuk pintu hati para saudara-saudara kita yang berkelebihan, untuk secara bersama memikirkan generasi emas yang akan dibina tersebut,” tutup Surya.