SULBARONLINE.COM, Mamuju — Komando Resor Militer (Korem) 142 Taro Ada Taro Gau’ (Tatag) Mamuju menggelar kegiatan silaturahmi dan Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat, yang berlangsung di aula Andi Depu Makorem 142 Tatag, Selasa (22/6/21).
Kegiatan bertema “Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa” ini dihadiri langsung oleh Danrem 142 Tatag, Brigjend TNI Firman Dahlan, Maradika (Raja) Mamuju, H. Bau Akram Andi Maksum Dai, Kepala Badan Kesbangpol Sulbar Herdin Ismail, Kabinda Sulbar, perwakilan Kapolda Sulbar, perwakilan Kajati Sulbar, kepala BNN Sulbar, Kepala BPN Sulbar, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulbar, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para wartawan.
Dalam sambutannya, Danrem 142 Tatag, Brigjen TNI Firman Dahlan menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh komponen maayarakat di Sulawesi Barat dalam acara ini.
Menurutnya, kgiatan ini sangat penting, sebab seperti dipahami secara bersama, globalisasi dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang saat ini semakin melahirkan berbagai budaya baru dan berpotensi menggeser budaya nasional yang sudah ada. Termasuk memungkinkan lahirnya suatu identitas baru yang belum ditahui model maupun bentuknya.
“Pengaruh nilai—nilai global telah ikut mewarnai seluruh aspek kehidupan, sehingga aksesnya telah mempengaruhi kondisi bangsa ini yang semula dikenal santun, solidaritas tinggi, saling menghormati antar sesama berubah menjadi sebaliknya. Banyak orang dengan mudah menuntut, mudah bertindak anarkis, curiga yang berlebihan, tidak saling percaya, menganggap orang lain selalu salah dan bahkan menyimpang dari hukum,” jelas Firman.
Mencermati fenomena seperti Itu, kata Firman, perlu adanya kesadaran semua komponen masyarakat terhadap pentingnya membangun karakter bangsa melalui peran masing-masing.
Kata dia, betapapun dahsyatnya hiruk pikuk pengaruh yang datang dari berbagai arah, jika semua mampu mempertahankan dan konsisten memelihara identitas, karakter bangsa serta jati diri luhur bangsa indonesia, maka ketahanan nasional akan mampu diwujudkan dengan baik.
“Mengingat esensi membangun karakter bangsa ini sangat penting, maka perlu kemauan dan komitmen segenap komponen masyarakat untuk terus menjunjung tinggi nilai—nilai moral di atas kepentingan – kepentingan sesaat, sehingga kepentingan bangsa dan negara menjadi tujuan utama,” katanya.
Firman juga mengatakan, menghadapi dinamika permasalahan bangsa dewasa ini baik konflik sosial maupun adanya Pandemi Covid-19 yang belum ditahui berakhirnya, hendaknya dapat disikapi dengan arif dan bijak, sehingga solusi dan tindakan yang dilakukan hanya untuk kepentingan keselamatan seluruh rakyat Indonesia
“Kita semua tentu prihatin dengan kondisi saat ini, berbagai aktifitas dibatasi karena adanya covid-19, belum lagi adanya benturan sosial ditengah masyarakat yang tentunya berpengaruh terhadap terwujudnya persatuan dan kesatuan yang selalu kita jaga bersama,” tuturnya.
Selain itu, tambah Fiman, konflik—konflik yang timbul memang banyak dilatarbelakangi oleh faktor kemajemukan masyarakat, sehingga menuntut semua pihak untuk lebih kontributif dalam mengelola heterogenitas tersebut, agar tidak menjadi hal potensial bagi lahirnya konflik sosial.
Oleh sebab itu, Do man mengaku, sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan negara, yang sekaligus sebagi kekuatan moral dan kekuatan kultural bangsa, Korem 142/Tatag akan tetap berupaya maksimal menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat dengan segenap militansi serta kekuatan yang dimiliki.
“Namun didalam menjalankan tugas – tugas tersebut diperlukan dukungan dari segenap komponen bangsa, agar kita semua senantiasa tegar dalam memegang komitmen untuk mengamankan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945,” paparnya.
“Untuk itu, saya menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang setinggi tingginya atas segala perhatian, peran dan partisipasi dari pemerintah daerah, instansi vertikal dan seluruh komponen masyarakat termasuk kepada rekan — rekan media yang memiliki kontribusi yang positif dalam menjaga stabilitas keamanan di Sulawesi Barat,” tambahnya.
Firman melanjutkan, bahwa hubungan emosional dan sinergitas yang telah terbina dengan baik, hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga Korem 142/Tatag dapat berperan secara maksimal dalam menjaga persatuan dan kesatuan, sejalan dengan tema kali ini yakni “Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa“
“Perjuangan menegakkan stabilitas dan integritas bangsa akan terus berlangsung. Tugas tersebut berada di pundak kita semuanya dan akan semakin kuat bila seluruh komponen bangsa bersatupadu, bergandengan tangan dan saling peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul disekitar kita. Tidak ada hal yang sulit untuk dihadapi bila kita semuanya bersatu dan ikhlas dalam menjalankan peran serta tugas yang bersinergi dalam tujuan yang sama,” katanya.
Di akhir kegiatan, Firman juga tak lupa menjelaska tugas dan fungsi TNI sesuai Undang undang No 34 tahun 2004, yang telah mengisyaratkan bahwa tugas pokok TNI pada prinsipnya ada 3. Pertama, menegakkan kedaulatan Negara. Kedua, mempertahankan keutuhan wilayah. Ketiga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan.
Tugas tersebut dilaksanakan melalui 2 kegiatan, yakni Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Namun, sambung Firman, TNI sebagai alat pertahanan Negara berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan TNI merupakan komponen utama sistem pertahanan Negara.
Sedangkan dalam tugas Operasi Militer selain perang (OMSP) yang dirinci dalam 14 butir, salah satunya adalah memberdayakan wilayah pertahanan—dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta.
“Oleh karena itu keterlibatan semua unsur komponen bangsa dalam mendukung kekuatan pertahanan secara komprehensif sangat dibutuhkan guna menjaga keutuhan bangsa dan negara. Saya juga mengajak kepada kita semua untuk senantiasa bersinergi, bahu membahu, saling bergandengan satu sama lain demi keutuhan bangsa dan negara yang kita sama – sama cintai, kita ketahui, Indonesia kaya dengan perbedaan adat dan budaya namun mari kita menjaga dan merawat perbedaan itu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya.
Setelah itu, Danrem 142 Tatag menayangkan video kondisi dan penanganan oleh pihak Korem 142 Tatag saat terjadi bencana gempa bumi 6,2 Magnitudo yang melanda Sulawesi Barat pada 15 Januari lalu.