SULBARONLINE.COM, Pasangkayu – Luapan Sungai Lariang di Kabupaten Pasangkayu seringkali menyebabkan terjadinya banjir di desa-desa sekitarnya.
Awal Mei 2020, banjir bandang melanda Desa Ompi, Kecamatan Bulutaba. Instensitas hujan yang cukup tinggi di hulu sungai Lariang selama beberapa hari yang lalu mengakibatkan sungai meluap.
Ketua Komisi III DPRD Sulbar, Rayu, meminta pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten harus melakukan upaya konkret untuk mengatasi masalah ini.
“Ini tidak bisa dibiarkan terus menerus. Tiap hujan pasti selalu terjadi banjir di sekitar Sungai Lariang. Harus ada upaya yang jelas dan konkret dari pemda untuk atasi masalah ini,” katanya, Selasa (19/5/2020).
Menurut Rayu, meski penanganan Sungai Lariang berada di bawah kendali pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, tapi bukan berarti pemda setempat tidak bisa melakukan langkah-langkah untuk menangani.
“Bisa dikoordinasikan dengan balai besar. Malah kalau sudah keadaan darurat seperti ini kita bisa mendesak. Karena sudah jelas luapan Sungai Lariang ini membahayakan penduduk fi sekitarnya. Dalam waktu dekat ini kita harus bicarakan antara pemprov, Pemda Pasangkayu, DPRD untuk carikan solusi. Kita tidak boleh biarkan begitu saja,” ujar Rayu yang berasal dari Daerah Pemilihan Pasangkayu itu.
Politisi senior PDI Perjuangan ini menambahkan, tentu ada ruang dan ketentuan jika pemda ingin turun tangan menangani sesuatu yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Makanya, pemda harus membahasnya dengan melibatkan DPRD, karena hal ini nantinya akan berhubungan dengan anggaran.
“Jika hal itu menyangkut anggaran, maka harus dibahas bersama antara pemda dengan DPRD. Nanti kita konsultasikan ke pusat untuk mendapatkan arahan di mana pemda bisa terlibat dan bagaimana aturannya,” jelas Rayu.
Saat terjadi banjir di Desa Ompi, Kapolres Mamuju Utara AKBP Leo H Siagian turun langsung ke lapangan bersama para personel polres, TNI dan, BPBD Pasangkayu. Mereka turun untuk mengevakuasi warga dan memberikan bantuan. Ketinggian banjir di Ompi mencapai dua meter, mengakibatkan warga terjebak di atas rumah mereka yang kebanyakan berupa rumah panggung.
Data dari BPBD Pasangkayu menyebutkan bahwa warga yang terdampak banjir di Desa Ompi sebanyak 228 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat dusun.
Kapolres Mamuju Utara AKBP Leo H Siagian bersama tim saat menerobos banjir untuk membawa bantuan ke Desa Ompi, Pasangkayu, yang dilanda banjir bandang.