Keterlibatan Generasi Zillenial, Diharap Menjadi “Guardian Angel” di Pemilu 2024

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Generasi Zillenial (Gen-Z) atau yang sering kita kenal dengan generasi yang lahir mulai tahun 1997 hingga tahun 2012 berkategori Pemilih Pemula tahun 2024 berjumlah 22,5 Persen, atau sebanyak 46 Juta sangat dominan dalam kontetasi Pemilu tahun 2024.

Hal ini disebutkan, sekjen Indonesia Episentrum Kordinator Nasional Pemilu 2024 dan Penggiat Pemilu Pemuda Indonesia Wadi Arrasyid, dalam workshop Partispasi Pemilu 2024, di D’Maleo Hotel Mamuju, Senin (17/7/23).

Meski demikian Wadi Arrasyid menyebut, Gen Millenial tidak terlibat aktiv dalam partisipasi Politik. Gen Z berorientasi digital, paham media sosial dan web, dan mereka mengidentifikasi diri sebagai ahli teknologi.

“Mereka menguasasi teknologi tapi Gen Z tidak melibatkan diri secara aktiv partisipasi Politik, dan mereka mampu membuat konten positif di media sosial dan hampir seluruh hari-harinya dihabiskan di Gadget,” ujarnya.

Wadi Arrasyid mengatakan, pemilih pemula masih berfikir segar terhadap polemik yang terjadi dengan bangsa ini. Namun secara grafik, populasi media sosial dengan populasi penduduk di Indonesia 276 juta jiwa, jumlah itu bahkan hampir dua kali lipat dari jumlah handphone di Indonesia.

“Ada 353 juta Handphone yang terdaftar di Indonesia, artinya jumlah handphonenya lebih banyak dari pada populasi masyarakat, satu orang memiliki handphone lebih dari satu, dan yang terhubung di internet ada sekitar 202 juta perangkat,” urainya.

Selain itu, kata Wadi Arrasyid, sekitar 167 juta orang yang aktiv di sosial media, namun salah satu hal paling fundamental, Gen Z menggunakan Aplikasi Tik-tok sebagai pasar terbesar media sosial di Indonesia, kemudian diikuti Twitter, Instagram, dan Facebook.

“Namun apa yang mereka dilihat di sosmed hampir semua dia percaya itu ada, tetapi hanya Millenial yang paham bagaimana grafik media sosial, dan banyak aktiv adalah Gen z, tetapi mereka dapat menetralisir berita-berita yang mengundang perpecahan dan berita bohong di kontetasi politik,” sebutnya.

Ia menilai, Gen Z pemilik masa depan, ketelibatannya pun diharapkan dapat menjadi Guardian Angel (Malaikat Penjaga) demokrasi indonesia yang dianggap bisa menjaga marwah Pemilu.

Zillenial ini sejak kelahirannya telah terpapar Digital Native sebutan orang-orang lahir di era digital, tak heran kata dia, hal itu membentuk karakter dan kebiasaan yang cenderung berbeda dengan generasi sebelum mereka dilahirkan.

“Zillenial agen perubahan, dan penguatan demokrasi, mereka generasi yang Native Technology, kesehariannya berselancar dan terhubung dengan dunia luar, dan politik uang bagi mereka tidak berarti apa pun,” tegasnya.

“Gen Z Pemilih Millenial adalah yang sangat kita harapkan menjadi malaikat penjaga martabat Pemilu, agar terlibat berpartisipasi aktiv, sebab mereka nantinya bisa melahirkan pemilu beritegritas,” tutupnya.