SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menggandeng Himpunan Mahasiswa Manakarra (HMM) menggelar pelatihan tanggap bencana.
Pelatihan tanggap bencana ini digelar bertempat di Aula Wisma Malaqbi, Jl Pababari, Kabupaten Mamuju, Senin (25/12/2023).
Kegiatan dibuka langsung oleh Tenaga Ahli Organisasi Kepemudaan Kemenpora, Muhammad Balyah, dan dihadiri ratusan pemuda terdiri dari OKP dan Kemahasiswaan.
Dalam sambutannya, Muhammad Balyah menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai garda terdepan tanggap bencana untuk berkolaborasi bersama pemerinfah daerah.
Hal ini kata dia, tidak terlepas dari posisi Indonesia, khususnya Sulawesi Barat yang rentan terhadap bencana alam sehingga sangat diperlukan pemuda relawan dalam kondisi kebencanaan jika terjadi.
“Jadi mereka dilatih untuk menjadi relawan bencana, dan juga diharapkan berkolaborasi dengan BPBD, Timsar daerah,” ujarnya.
“Sehingga mereka ikut serta, dalam membantu kegiatan kebencanaan, dan Kemenpora menggalakkan kegiatan ini di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas program mitigasi kebencanaan bagi pemuda,” lanjutnya.
Balyah menguraikan, pemerintah saat sedang menginisiasi program Collab Rangers antara Kemenpora dan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) yang dilaunching, Kamis14 Desember di Jakarta.
Collab Rangers ini merupakan perpaduan unit taktis relawan kemenpora bersama forum kesiapsiagaan pemuda mengatasi bencana dan keadaan darurat.
Untuk itu kata dia, pihak kemenpora akan membentuk relawan pemuda tanggap bencana yang masuk dalam program Collab Rangers di Kabupaten Mamuju.
“Ini khusus relawan di Kemenpora, nantinya ini akan sampai ke daerah, seperti kegiatan hari ini cikal bakal teman-teman pemuda menjadi relawan tanggap bencana Kemenpora,” urainya.
“Jadi mereka khsusus dipersiapkan, dan kenapa Kemenpora konsen dengan Sulbaf terkhusus Mamuju, sebab salahsatu daerah yang rawan bencana, dan memang setelah kami bincang bersama BNPB Sulbar, memang daerah ini memang sangat kurang relawan yang memahami mitigasi kebencanaan,” kuncinya.
(Adr).