SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat, Dr. H. Muflih B. Fattah, mendorong peran aktif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Jadi langkah-langkah Kemenag Sulbar bagaimana supaya Forum Kerukunan Umat Beragama ini dimaksimalkan dan diberdayakan, sehingga lebih awal dan lebih dini melihat tentang munculnya aliran-aliran yang radikal di wilayah masing-masing,” kata Dr. Muflih B. Fattah saat diwawancarai, Sabtu (9/3/19).
Menurut Muflih, meskipun di Sulbar masih belum diperoleh adanya informasi terkait aliran dan kelompok radikal, namun tetap diminta untuk waspada.
Sehingga, Muflih juga mendorong FKUB berperan melihat kondisi dan potensi gejolak di masing-masing wilayah.
“Bagaimana FKUB ini berperan melihat kondisi dan gejolak yang terjadi di wilayah masing-masing. Tapi saya yakin di Sulbar masih jauh dari yang demikian, aliran kelompok radikal ini. Tapi memang harus tetap waspada,” sebutnya.
Kemudian, tambah Muflih, FKUB juga harus bersinerji dengan pemerintah daerah masing-masing. Bagaimana agar FKUB ini seiring dengan pemerintah. Begitupun sebaliknya pemerintah mengayomi dan mengajak FKUB untuk bekerjasama.
“Karena (FKUB) ini adalah forum atau suatu lembaga yang memiliki kerja yang cukup bagus, agar tidak muncul aliran atau kelompok ekstream kiri atau ekstream kanan di wilayah Provinsi Sulawesi Barat ini. Maka harus bersinerji dengan pemerintah,” ucapnya.
Muflih juga menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Sulbar melalui Bagian FKUB dan Hukum yang menghadirkan para tokoh dari 6 Agama, yang diselenggarakan di Hotel d’Maleo, Mamuju, Jumat (9/3/19).
“Jadi kita sudah melakukan kegiatan dengan mengundang para tokoh Agama dari 6 Agama yang diakui. Bagaimana agar mereka para pemuka Agama ini benar-benar memahami tentang radikalisme ini. Apalagi kita akan menghadapi Pemu ini. Diharapkan pemilu ini berjalan lancar, aman, damai dan tidak ada gejolak,” jelasnya.
Tak lupa, Muflih juga berpesan kepada FKUB se Subat terkait amanah dari Menteri Agama RI yang sering digaungkan di berbagai kegiatan, yang dikenal dengan istilah 3 Mantra. Salah satunya adalah moderasi beragama.
“Jadi amanah Menteri Agama itu sudah digaungkan dimana-mana, bagaimana agar moderasi beragama ini bisa jalan, bisa diimplementasikan dan bagaiamana menjaga kebersamaan umat beragama di Negra Indonesia ini,” sebutnya.
Khusus untuk aparatur di lingkup Kemenag Sulbar, salah satu dari 3 Mantra Menteri Agama juga adalah integrasi data dan kinerja aparatur yang mesti dimaksimalkan.
“Dan khususnya di lingkup Kementerian Agama bagaimana integrasi data. Tahun 2019 ini semua harus sadar data. Dan bagaimana kinerja Kanwil Kemenag harus lebih bagus dari tahun-tahun kemarin,” tutupnya.