MAMUJU-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, merilis data perkembangan indeks harga konsumen untuk periode April 2019, melalui press release di Kantor BPS Sulbar, Kamis (2/5).
Hasilnya, Kota Mamuju mengalami Inflasi 0,18 persen dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,82 di bulan Maret, menjadi 132,05 di Bulan April 2019.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulbar, Fredy Takaya menyebutkan, inflasi di bulan April terjadi karena adanya peningkatan harga di empat kelompok pengeluaran, yakni bahan makanan 0,42 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,15 persen, Kelompok perumahan, Air, Listrik, gas dan Bahan Bakar 0,06 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
“Deflasi lebih dipicu oleh kelompok bahan makanan dan transportasi serta jasa keuangan. Nah kita tau bersama bahwa menjelang bulan ramadhan ini, memang beberapa komoditas utamanya bumbu-bumbuan mengalami kenaikan, itu berlaku secara nasional, seperti bawang merah, bawang putih dan cabe,” terang Fredy Tayaka.
Fredy menambahkan, untuk inflasi tahun kalender April 2019 sebesar 0,60 persen. Sementara untuk perubahan indeks dari April 2019 terhadap April 2018 (y-on-y), terjadi inflasi sebesar 0,89 persen.
“Lankah antisipasi yang dilakukan pemerintah dalam rangka melakukan operasi pasar, tadi kita langsung memantau harga-harga di pasar dan memang terlihat terjadi pergerakan harga, tetapi tidak tinggi,”sebutnya.
Besaran inflasi 0,17 persen ini, juga menempatkan Mamuju di urutan ke 72 dari 77 kota di Indonesia yang mengalami deflasi. Sementara untuk perbandingan IHK di pulau Sulawesi, Mamuju berada di urutan ke sembilan dari 10 kota yang mengalami Inflasi.
“Inflasi tertinggi di Kota Palu, sedangkan terendah di Kota Pare-Pare, sebesar 0,03 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi, yakni kota Manado dengan besaran deflasi 1,27 persen,” kuncinya.(msd)