SULBARONLINE.COM, Polman — Pencak Silat Nahlatul Ulama Pagar Nusa Provinsi Sulawesi Barat akan segera menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil). Agenda 5 tahunan tersebut akan memilih nahkoda baru Pimpinan Wilayah Sulbar.
Informasinya, konfercab akan digelar pada hari Ahad, 26 November 2023.
Dalam Konferwil tersebut dipredisikan akan ada 5 kader terbaik yang akan maju sebagai calon ketua. Yakni Abdul Azis Ali, Muhammad Firhan Firdaus, Afdal, Zulfadli dan Banruq.
“Ada Lima nama yang muncul, meskipun belum secara resmi deklarasi maju sebagai calon Ketua Wilayah Sulbar,” ujar Adriansyah, Ketua Panitia Konferwil III Pagar Nusa Sulbar, Selasa (21/11/2022).
Abdul Azis Ali merupakan ketua PC Pagar Nusa Polman, Muhammad Firhan Firdaus Sekertaris PC Pagar Nusa Polman, Afdal Ketua PC Pagar Nusa Majene, Zulfadli Wakil Sekertaris PC Pagar Nusa Majene dan Banruq Ketua PC Pagar Nusa Mamuju.
Kelima nama yang mencul merupakan kader mumpuni yang masih aktif dalam kepengurusan PC.
Ketua Panitia Konferwil Adriansyah berharap, Ketua Wilayah berikutnya bisa melanjutkan atau minimal menyamai bahkan melampaui keberhasilan ketua sebelumnya yakni progresif, sinergis, berdaya saing, berdikari dan Mandiri berprestasi.
Ardiansyah menambahkan, selain prestasi yang telah ditorehkan sampai ke tingkat Nasional, berlimpahnya jumlah Santri Pagar Nusa Sulbar, serta kemunculan banyaknya figur bakal calon ketua Wilayah adalah bagian penting dari keberhasilan membangun kaderisasi oleh Ketua Suryananda.
“Hal tersebut bukan hal yang mudah dan tidak boleh kita biarkan menjadi kenangan Nostalgia kedepannya,” ujarnya.
Teguh Irwanto, ketua PC Pagar Nusa Mamuju Tengah berharap calon ketua yang maju adalah kader yang bisa memberikan energi dan semangat baru untuk Pagar Nusa Sulbar kedepan.
“Ketua yang progresif bersinergi dengan semua pihak, baik dengan Pemerintah, terlebih dengan seluruh element NU di Sulbar,” jelasnya.
Teguh menambahkan, Ketua yang akan maju adalah kader yang bisa mengayomi semua kader. Suka ngopi, turun menyapa ke bawah tanpa harus ada sekat.
“Yang simpel saja, ketua yang suka ngopi dengan kita, artinya sering turun menyapa kader,” teranganya.
Teguh juga berharap, bahwa ketua yang open merawat kader dan berfikir tentang kemandirian organisasi.
“Yang open alias ngrus umat dan memikirkan kemandirian organisasi dan kadernya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Sulbar Suryananda yang akan berakhir masa Khidmatnya dan kini menjadi Pimpinan Pusat sebagai Wasekjend memastikan diri tidak akan bertarung karena memilih fokus sebagai pimpinan pusat.
Selain itu, dirinya menganggap estafet kepemimpinan itu penting dalam tubuh organisasi. Suryananda menyampaikan dan membenarkan harapan tersebut. Sebab hal ini merupakan wujud harapan untuk limaslahatil Pagar Nusa.
“Iya, karena Pagar Nusa saat ini merupakan ujung tombak gerakan Nahdiyin, Pagar Nusa bisa masuk pada semua kalangan umur apalagi dalam konteks kaum muda,” ucapnya.
“Pagar Nusa adalah salah satu wadah terbaik dalam membendung pergaulan bebas anak muda zaman ini. Pagar Nusa menjadi benteng dalam membetuk akhlak melalui pendekatan Agama dan kebudayaan Pencak Silat, menjadi ruang mencari bakat prestasi olah raga serta menjadi media dalam menjaga dan melestarikan ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah, tentu saja menjadi perisai dalam meneguhkan wujud generasi Cinta tanah Air,” tambahnya.
Suryananda menegaskan, Pagar Nusalah yang nantinya, bahkan telah sekian lama menjadi wadah generasi NU dalam membangun peradaban bangsa.
“Membentuk kaum Nahdliyin yang mempunyai jiwa militansi terhadap organisasi, serta Pagar Nusa telah menjadi wadah kaderisasi dalam mencetak calon pemimpin masa depan bangsa,” pungkasnya.