MAMUJU-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, merilis data perkembangan indeks harga konsumen untuk periode Maret 2019, melalui press release di Kantor BPS Sulbar, Senin (1/4).
Hasilnya, Kota Mamuju mengalami Deflasi 0,18 persen dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 132,06 di Februari, menjadi 131,82 di bulan Maret 2019.
Kepala BPS Sulbar, Win Rizal menyebutkan, deflasi di bulan Maret terjadi karena adanya penurunan harga di empat kelompok pengeluaran, yakni bahan makanan 0,71 persen, Kelompok Perumahan, Air , listrik Gas dan bahan bakar 0,02 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,03 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.
“Jadi kalau kita urutkan, sudah tiga bulan berturut-turut Mamuju mengalami deflasi. Artinya kecenderungan harga-harga menurun, year on year nya atau dari tahun ke tahun juga masih positif, ” terang Kepala BPS Sulbar, Win Rizal.
Win Rizal menambahkan, untuk deflasi tahun kalender Maret 2019 sebesar 0,60 persen. Sementara untuk perubahan indeks dari Maret 2019 terhadap Maret 2018 (y-on-y), terjadi inflasi sebesar 0,96 persen.
“Ini harga konsumen yang kita peroleh dari hasil survey di lapangan selama bulan Maret, ada 313 buah komoditi yang kita amati yang memang kita anggap dominan memberikan sumbangan inflasi, diantaranya beras 0,19 persen, terur ayam ras 0,05 persen, dan ikan katamba 0,01 persen,”sebutnya.
Besaran deflasi 0,18 persen ini, juga menempatkan Mamuju di urutan ke 19 dari 31 kota di Indonesia yang mengalami deflasi. Sementara untuk perbandingan IHK di pulau Sulawesi, Mamuju berada di urutan ke lima dari 7 kota yang mengalami deflasi.
“Deflasi tertinggi di Kota Manado, sedangkan terendah di Kota Bau-Bau, Kendari, sebesar 0,10 persen. Mamuju berada dibawah Kota Kendari dan diatas dari Kota Bulukumba,” kuncinya.(msd)