SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Natsir menyatakan, dua indikator ukuran keberhasilan melihat sektor dunia pendidikan di daerah ini. Komponen tersebut merupakan pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM Rata-rata nasional menyebutkan 72,91 persen. Sulbar masih belum mencapai angka tersebut. Saat ini IPM Sulbar di angka 66,92 persen yang dicatat BPS Sulbar.
“Kita masih berada berada dibawah rata-rata nasional untuk indikator lama sekolah pada 8 koma sekian, dan kedua harapan lama sekolah 12,5, ini yang akan menjadi perhatian kita,” sebutanya, saat menyampaikan sambutan Rembuk Pendidikan dan Kebudayaan Forum Organisasi Perangkat Daerah di hotel Grand Mutiara Mamuju, Kamis (3/3/23).
Dalam kegiatan yang dihadiri lembaga vertikal provinsi dan kabupaten itu, Muhammmad Natsir berharap ada sinkronisasi dan integrasi program pemerintah kabupaten.
Sesungguhnya, kata dia, program itu merupakan input bagi program-program pemerintah provinsi Sulawesi Barat.
“Walaupun kita sekarang ini kalau berdasarkan kewenangan, itu perlu keterpaduan, kita tidak bisa memilah sekolahnya provinsi, tetapi pendidikan ini adalah tanggung jawab kita ke tingkat pusat,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, komitmen sangat penting. Komitmen menurutnya untuk kualitas dalam memandang persoalan. Selain itu, bentuk tanggung jawab kesungguhan dan kesanggupan sebuah organisasi.
“Perlu komitmen agar kita memiliki kebijakan bersama, di Provinsi ada outlet pendidikan, ada peta jalan sehingga di masing-masing kewenangan ini berjalan, itu yang sangat penting,” tegasnya.
Ia mengatakan, hal paling kongkrit menyamakan persepsi terhadap dinamika pendidikan. Dirinya melihat kondisi pendidikan di Sulbar sedang tidak baik-baik saja.
“Olehnya, bincang dirembuk pendidikan ini, ada sinkronisasi dan harmonisasi, dari semua pihak, Provinsi, Kabupaten, dewan pendidikan, lembaga penjamin mutu, kita akan ramu arah pendidikan kedepan,” ujarnya.