SULBARONLINE.COM, Mamasa — Anggota Komisi X DPR RI berkolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) menggelar Bisa Fest di Hotel Sajojo Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Sabtu (13/5/2023).
Hadir dalam kegiatan, Anggota Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Barat, H. Arwan M Aras T, S.Kom bersama Ketua Tim Kerja Program dan Penganggaran Sekretariat Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI, Novantiar bersama rombongan tim Kemenparekraf RI.
Selain itu, turut hadir Kabid Pemasaran Pariwisata Mamasa, Arvin Ital Putra, Tokoh Agama dari Gereja Toraja Mamasa Klasis Mamasa Kota, Jemaat Kalvari Sikamase, Pendeta Yulindra Eysentia, Narasumber, Drs. David Demmanasa, (Budayawan), Kelompok Pengrajin Tenun Sambuq Sitayuk dan Sambuq Sirande, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, sejumlah Kepala Desa serta penggiat wisata dan komunitas budayawan di Mamasa.
Anggota Komisi X DPR RI Dapil Sulbar dari Fraksi PDI Perjuangan, Arwan Aras menyatakan, pembangunan wisata mestinya tidak itu-itu saja sebab di Kabupaten Mamasa banyak sekali potensi wisatanya.
Menurut Arwan Aras, baiknya pembangunan wisata di Mamasa tidak monoton pada satu tempat, melainkan bagaimana agar sejumlah potensi wisata yang ada juga tetap dibangun sarana dan prasarananya, seperti potensi kain tenun Sambuq Mamasa yang unik serta beberapa titik wisata lainnya.
Arwan berharap, masyarakat Mamasa benar-benar bangga dan paham akan potensi wisata yang ada, kemudian membantu mempromosikan agar orang banyak mengetahui tentang potensi tersebut.
“Dari kegiatan ini, kita ingin mempromosikan wisata Mamasa yang lebih massif,” tegas Arwan Aras.
Arwan Aras juga mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dan terpanggil untuk menjaga dan melestarikan kain Tenun Sambuq.
“Saya mendukung anak-anak muda yang ada di sini punya kepedulian terhadap kain tenun sambuq. Bahkan saya akan memperjuangkan supaya di Desa Pebassian yang mayoritas warganya adalah penenun, dibangun gedung pusat tenun di sana. Sehingga menambah objek wisata baru di Mamasa. Saya mengajak Pemda Mamasa dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat memberikan pendampingan kepada para kelompok pengrajin tenun sambuq ini supaya bisa lebih berdaya saing tinggi,” jelas Arwan Aras.
Pihak Kementerian Pariwisata yang juga sebagai Ketua Tim Program Dan Penganggaran Sekretariat Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Novantiar menjelaskan, Pihaknya siap berkolaborasi dengan Komisi X sebagai Mitra kerja dalam hal mengembangkan potensi wisata pada tingkat daerah guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Yang terpenting, kata Novantiar, warga setempat mestinya bangga dengan potensi wisata daerah sehingga budaya yang ada tetap lestari dan semakin dikenal banyak pihak.
“Prinsipnya kami siap membantu untuk Kabupaten Mamasa agar sejumlah potensi wisata semakin maju dan dikenal banyak orang,” paparnya.
Kegiatan turut diramaikan dengan pementasan Kelompok Pengrajin Tenun Sambuq Sitayuk Pimpinan Ibu Indira Nova dari Desa Pebassian, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa serta Kelompok Pengrajin Tenun Sambuq Sirande Pimpinan Ibu Suriaty, dari Desa Rambusaratu, Mamasa.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampilan Peragaan Busana Kain Tenun Sambuq dan Baju Adat Mamasa dan oleh Kelompok Pemuda Gereja dan Kelompok Pemuda Remaja Mesjid yang berjumlah 10 orang.
Selain itu, acara BISA Fest ini juga dimeriahkan dengan pementasan Musik Bambu Khas Mamasa dan Pementasan Tarian Perang (Tari Bulu Londong) oleh Sanggar Seni Tusan Desa Tondok Bakaru.