SULBARONLINE.COM, Mamuju – Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI), memang tengah intens melakukan deklarasi di sejumlah daerah. Kali ini, giliran GARBI Sulawesi Barat.
Tepat pada Senin (11/2/19) malam, di Balroom Hotel d’Maleo Mamuju, GARBI Sulawesi Barat secara resmi telah dideklarasikan.
Pembacaan deklarasi dipimpin langsung oleh Ketua GARBI Sulbar, H. Zainal Abidin, didampingi Sekretaris GARBI Sulbar, Syamsir.
Hadir dalam kegiatan tersebut salah satu pendiri GARBI sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Politikus yang populer sangat kritis itu hadir untuk menyampaikan orasi kebangsaannya.
Selain itu, hadir pula perwakilan Polda Sulbar, Ketua MUI Kabupaten Mamuju, Pimpinan Wahdah Islamiyah Sulbar, KNPI Sulbar, Kepala Ombudsman Sulbar Lukman Umar, Perwakilan Pimpinan Partai Politik, sahabat GARBI dan ratusan kalangan pemuda.
Ketua panitia penyelenggara Deklarasi, Hajrul Malik, menyampaikan bahwa kehadiran GARBI di Sulawesi Barat akan menjadi spirit baru dalam menetukan arah baru Indonesia. Apalagi, kata Hajrul, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah hadir secara langsung untuk menyampaikan orasi kebangsaan.
“Pak Fahri Hamzah datang yang kedua kalinya ke Sulbar. Beliau (Fahri), selain karena keturunan Mandar juga karena merupakan pengagas lahirnya GARBI. Dan malam ini, GARBI Sulbar yang ke 19 melakukan deklarasi,” kata Hajrul.
Menurut Hajrul, GARBI merupakan ormas yang tidak berafiliasi ke Partai Politik manapun, dan tidak didasari lahirnya oleh Partai apapun.
“GARBI akan menjadi payung bagi Parpol apapun, ormas apapun dan bahkan PNS bisa ikut bergabung di dalamnya, karena kita Ormas dan dijamin oleh Undang-undang Dasar kita bahwa kita boleh berkumpul, berekspresi dan berpendapat. Apatah lagi kaitannya bagaimana membangun Indonesia lebih maju ke depan,” tegas mantan legislator Mamuju itu.
Sementara, Ketua GARBI Sulawesi Barat, H. Zainal Abidin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sulawesi Barat merupakan salah satu Provinsi yang memikili potensi yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara 5 besar dunia sesuai misi terbentuknya GARBI.
“Sulawesi Barat ini berdampingan langsung dengan selat Sulawesi dan berada di jalur yanh ditetapkan sebagai Alki II, alternafit dari Alki I yaitu Selat Malaka. Alki II ini memiliki sejarah panjang, dan Insya Allah akan menjadikan ekonomi Indonesia menjadi jaya di masa yang akan datang. Sulbar juga dicatat oleh Kompas sebagai Provinsi bungsu yang kaya karena memiliki 7 blok migas. Dan di Sulbar juga memiliki tambang uranium terbaik di dunia,” sebut Zainal.
Sementara, Fahri Hamzah mendapat kesempatan di akhir untuk menyampaikan orasi kebangsaannya. Di hadapan ratusan pendukung GARBI, Fahri mengingatkan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara, disatukan atas dasar kesamaan ide dan pemikiran dari berbagai suku bangsa untuk bersatu.
Karena itu, dia menilai ide dan gagasan yang membuat Indonesia bersatu harus dipelihara agar masyarakat dapat berdialektika dengan gagasannya.
“Bung Karno berjasa besar membangun narasi bagi Indonesia untuk menyatukan 17 ribu pulau dan Iatar belakang suku bangsa yang beragam, sehingga bangsa Indonesia dibangun atas dasar ide dan pemikiran,” ucapnya
Fahri memaparkan, Indonesia ditemukan dari dua jalur pemikiran, yaitu dari orang yang sekolah di Barat yang membawa gagasan nasionansme dan orang yang belajar ke Timur, yaitu belajar tauhid dan konsep hukum agama.
“Kedua jalur pemikiran ini melahirkan gagasan Pancasila yang menjadi penemuan sempurna, karena tidak hanya menjadi berbangsa dan bernegara,” sebut dia.
Namun, dirinya menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah bisa menyatu karena pembangunan infrastruktur, transportasi dan jalan tol, melainkan disatukan oleh ide dan pemikiran.
Kata dia, kesultanan-kesultanan yang ada di Indonesia mau bersatu karena Soekarno dan para pahlawan nasional ketika itu menyampaikan gagasan dan ide besar adanya persatuan Indonesia.
“Kita menyatu karena ide dan pikiran yang dipidatokan Bung Karno, Bung Hatta, dan Syahril. Indonesia tidak dikumpulkan peristiwa fisik seperti pembangunan infrastrukturjalan tol ataupun transportasi,” tegasnya.
Anggota DPR RI asal Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, menegaskan bahwa GARBI lahir untuk mengembalikan semangat para pemimpin Indonesia di masa lampau yang disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lain.
“Kita merdeka bersama sejumlah negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura yang belakangan. Tapi, lihatlah kondisinya, kita masih tertinggal. Sehingga GARBI ini akan menjadi arah baru, dan kita ingin Indonesia berada di peringkat 5 besar di dunia,” jelas Fahri.