SULBARONLINE.COM, Mateng – Bupati Mamuju Tengah (Mateng) H. Aras Tammauni siap menyumbangkan seluruh gajinya selama satu tahun untuk penanganan wabah virus Corona atau COVID-19.
Hal itu diakui H. Aras Tammauni saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (31/3/2020).
Menurutnya, sumbangan gaji selama setahun itu semata-mata untuk kepedulian dan solidaritas sosial agar wabah virus corona ini segera teratasi secara optimal.
“Saya siap menyumbangkan gaji saya selama satu tahun untuk penanganan Virus Corona atau Covid-19,” ucap H. Aras.
Seperti yang dilansir dari 8enam.com, pernyataan kesiapan untuk menyumbangkan gajinya selama satu tahun juga disampaikan Bupati Mateng dalam teleconference dengan Gubernur Sulbar bersama bupati se Sulbar, Kasrem 142/Tatag, Kapolda Sulbar, Kajati Sulbar, Ketua DPRD Sulbar terkait penyampaian laporan perkembangan situasi Covid-19, Selasa (30/3/2020) kemarin.
Kepada Gubernur Sulbar, Aras Tammauni menyebutkan, bahwa di Kabupaten Mateng terdapat 61 Orang Dalam Pemantauan (OPD), 34 orang selesai pemantauan, 27 orang dalam proses pemantauan.
Sesuai arahan gubernur, tambah Aras, tim gugus tugas Covid-19 Mamuju Tengah juga telah melakukan penyemprotan disinfektan, melakukan pemantauan jalur darat dan laut, termasuk memantau dan memperketat pengawasan kapal yang masuk khususnya dari Kalimantan, begitupun jalur darat.
“Alhamdulilah, apa yang menjadi arahan Gubernur itu kami laksanakan, cuman yang ingin kami sampaikan kepada Bapak Gubernur agar dapat mengusahakan setiap Kabupaten agar difasilitasi alat tes darah, Sehingga kita dapat lebih cepat mengetahui masyarakat kita yang mana terjangkit oleh virus Covid 19 (Corona) ini,” katanya.
Dia mengaku, meskipun tim gugus penanganan Covid 19 Mamuju Tengah terus bergerak melakukan pencegahan, namun saat ini memang masih terbatas alat pendeteksi virus corona.
“Kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan dan lain-lain namun untuk mendeteksi masyarakat kita apakah masyakarat kita ini terjangkit atau tidak, khususnya yang baru datang dari luar daerah terutama yang dari zona merah, saat ini kita menggunakan Alat Pengukur Suhu Tubuh,” tutupnya.