SULBARONLINE.COM, Mamuju – Festival Maradika Mamuju tahun 2019 memang tak masuk dalam kalender event di provinsi Sulawesi Barat. Meski begitu, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat bakal all out dalam mendukung ajang silaturrahmi keraton Nusantara bertajuk Festital Maradika Mamuju 2019 tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat, Farid Wajdi optimis, even yang akan digelar 16-19 Desember 2019 itu akan berfek pada jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Mamuju.
“Pada prinsipnya, kami akan membantu secara maksimal. Termasuk promosi lewat Genpi yang ada di kami,” beber Farid yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/11/19).
Menurut Farid, Festival Maradika Mamuju akan jadi momentum yang tepat dalam hal literasi kebudayaan di Sulawesi Barat, khususnya kepada generasi muda.
Kata dia, Festival Maradika Mamuju merupakan aktualisasi betapa kuat ikatan beberapa kerajaan yang ada di Sulawesi Barat, dari dulu hingga hari ini.
“Ini adalah sebuah cara untuk menginformasikanm kepada generasi muda bahwa hubungan antara etnik yang ada di kabupaten atau di Sulbar ini telah disatukan oleh momentum kesepakatan besar. Awalnya peristiwa luar biasa di Luyo sekian tahun silam, kemudian itu berproses sampai Sulbar ini terbentuk. Dan Mamuju, lewat Festival Maradika Mamuju ini mampu mengatualkan nilai-nilai itu,” urai Farid Wajdi.
Farid juga berharap, Festival Maradika Mamuju bisa jadi titik awal bagi daerah-daerah lain yang ada di Sulawesi Barat ini untuk menggelar even serupa. Semua demi kekayaan budaya yang ada di provinsi ke-33 ini, kata Farid.
“Kita tentu berharap, pertemuan keraton Nusantara dalan Festival Maradika Mamuju ini bisa menginpirasi daerah lain,” cetus dia.
Selain akan diwarnai ragam pementasan seni, Festival Maradika Mamuju tahun 2019 juga akan dihadiri oleh sejumlah perwakilan keraton se Nusantara. Farid berharap, masyarakat Mamuju bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi ‘tamu-tamu agung’ yang nantinya akan hadir di ibu kota provinsi Sulawesi Barat ini.
“Penerimaan tamu sesungguhnya kita tak perlu diajari lagi. Masyarakat Kita sudah paten dalam hal bagaimana menghormati tamu. Yang lalai selama ini dari kita adalah misalnya memelihara kebersihan. Kita harus jaga daerah ini sebab bgaimna kita mau menjamu tamu kita sementara kita tidak menjaga kebersihan lingkungan,” begitu kata Farid Wajdi. (*)