Evaluasi Kamtibmas, Sekprov Sulbar Sebut 4 Hal Ini

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam mewujudkan keamanan di momentum pergantian Tahun, 2018 ke 2019.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Konferensi Pers Analisis Evaluasi (Anev) Situasi Kamtibmas Tahun Baru 2019, yang berlangsung di Aula Mako Polda Sulbar, Kamis (3/01/18).

“Saya yakin apa yang kita capai ini sesuatu yang luar biasa. Dan tentu kami mengapresiasi yang sebesar-besarnya atas kerja keras kita semua,” kata Muhammad Idris dalam kesempatannya.

Mantan Deputi Bidang Diklat Aparatur Lembaga Adiminsitrasi Negara (LAN) ini menambahkan, bahwa dalam menciptakan rasa aman di masyarakat pada momentum seperti pergantian tahun diperlukan minimal empat hal.

Pertama, kata Idris, kemampuan seorang pemimpin yang Leading Of Change. Hal ini dianggap penting sebagai upaya dan antisifatif secara dini untuk menjami rasa aman sebelum pelaksanaan kegiatan.

“Dan rupanya 8 bulan sebelum tahun baru, sudah diskusi mengenai kegiatan malam pergantian tahun. Jadi keamanan itu tidak tercipta dengan sendirinya tanpa pemimpin yang mendahului perubahan itu. Jadi ada antisipasi, predictabilitinya luar biasa. Memasuki tahun 2019 karena tahun politik, diperkirakan akan memanas. Tapi didinginkan kondisinya karena didesain dengan baik,” kata Idris.

“Dan yang membuat rasa aman itu adalah societynya atau masyarakatnya. Ada wartawan, ada ulama, yang memproduksi rasa aman. Kalau ada pers yang tidak ingin menciptakan keamanan berarti bukan di Sulbar itu, karena wartawan Sulbar yang saya tahu adalah wartawan yang ikut dalam membangun Nation,” tambahnya.

Lalu yang kedua, kata Idris, yang membuat Sulbar menjadi aman saat momentum pergantian tahun adalah kerja kolektif dari semua pihak.

“Jadi terbangun kolektifitas. Dengan kolektifitas maka rasa aman dapat tercipta,” ucapnya.

Ketiga, lanjut dia, adalah Kohesifitas yang bagus dalam memainkan peran masing-masing.

“Misalnya para Ulama dan Dai, Pendeta, wartawan dan semua pihak memainkan perannya dengan baik. Sehingga umat ini sama-sama menjaga rasa aman. Makanya kita pertahankan kohesi ini,” sebutnya.

Keempat, menurut Idris, rasa aman tercipta di momen jelang dan saat pergantian tahun karena terbangun dialog antara masyarakat dan pemimpin, dan pemimpin daerah dengan semua pihak.

“Keempat ini yang menarik. Saya menilai yang menciptakan rasa aman ini karena ada dialog, antara pemimpin dan masyarakatnya. Jadi subtansi keamanan iti tidak langsung tercipta, tetapi ada dialog yang diprakarsai oleh Kepolisian, TNI dan semua pihak. Sehingga lahirlah keamanan yang luar biasa ini. Olehnya, atas nama Pemerintah Provinsi Sulbar menyampaikan apresiasi kepada TNI Polri, wartawan dan semua pihak atas rasa aman yang tercipta ini,” jelas Idris.(Advetorial/AR)