SULBARONLINE.COM, Mamuju – Konfercab DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mamuju lima bulan lalu, sempat menyisakan konflik internal yang berujung pada dualisme kepemimpinan. Yakni antara Fatir dan Nur Alam.
Saat itu, versi Nur Alam langsung melaksanakan Konfercab lanjutan di SD Negeri Bone-Bone Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
Hasilnya, berdasarkan keputusan mufakat, terpilihlah Nur alam sebagai nahkoda baru DPC GMNI Mamuju periode 2019-2021 hasil konfercab lanjutan tersebut.
Namun karena kemelut konflik internal DPP GMNI yang juga sempat dualisme, maka barulah Rabu 25 Maret 2020 kemarin, dualisme kepengurusan DPC GMNI Cabang Mamuju diakhiri dengan adanya SK dari DPP, yang memberikan mandate kepada Nur Alam untuk memimpin kepengurusan GMNI Mamuju tersebut.
Saat ditanya soal kepengurusan kubu sebelah yang sebelumnya telah mendapat SK sejak beberapa bulan yang lalu, Nur Alam menganggap bahwa SK yang terbaru inilah yang menjadi acuan.
“Dengan turunya SK baru, secara tidak langsung SK lama digugurkan oleh DPP,” ungkap Nur Alam, Sabtu (4/4/2020), yang mengakui bahwa kepengurusannyalah yang sah, dengan bukti SK DPP.
Dalam kesempatan yang berbeda, mantan Sekretaris Umum, Baharuddin yang akrab disapa Bayu, mengakui bahwa dirinya memang mendampingi kepengurusan GMNI versi Nur Alam, mulai sejak Konfercab tandingan dilaksanakan, hingga saat ini telah mendapat SK dari DPP. (Ikbal).