SULBARONLINE.COM, Mamuju — Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat bekerjasama dengan berbagai Komunitas Pemuda melaksanakan kegiatan aksi pemuda dalam menekan jumlah stunting di Sulawesi Barat, Jumat (17/10/25).
Kegiatan yang berlangsung di Pantai Wisata Malawwa, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju ini dihadiri dan dibuka langsung Kepala Dinspora Sulbar Safaruddin Sanusi DM, Wakil Ketua DPRD Sulbar Dr. Hj. Siti Suraidah Suhardi, perwakilan dari Dinas Kesehatan Sulbar, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar Herlin dan puluhan peserta.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, yakni membangun SDM yang unggul dan berkarakter.
“Jadi kegiatan dilaksanakan Dispora bekerjasama berbagai komunitas pemuda dalam bentuk aksi pemuda. Kegiatan ini sebenarnya rutin dilaksanakan tiap tahun. Tahun lalu dengan aksi yang dilakukan Pemuda Pelopor. Ini sesuai visi bapak Gubernur, membangun SDM yang unggul dan berkarakter,” kata Safaruddin.
Menurutnya, kegiatan ini selain sebagai upaya untuk membangun SDM yang unggul, juga sekaligus sebagai bentuk kontribusi untuk menyelesaikan sejumlah persoalan daerah seperti menekan jumlah stunting di Sulbar.
“Karena dasar itulah maka perlu ada dorongan kegiatan seperti ini. Hal ini bisa menberikan kontribusi kemajuan pemuda kita di Sulbar, juga memberikan pemahaman terkait dengan stunting,” ungkapnya.
Kadispora berharap, para pemuda Sulbar juga terus terdorong dan bergerak untuk hadir di masyarakat memberikan pemahaman dan edukasi pentingnya menekan kasus stunting.
“Dari kegaiatan seperti ini saya kira semua menjadi berperan di tengah masyarakat, bagaimana anak-anak muda menjadi pilar dan lokomotif perjuangan penurunan angka stunting di Sulbar. Karena itu, perlu ada kolaborasi, menggerakkan pemuda dalam mencegah stunting ini,” harapnya.
Tidak hanya sebatas kegiatan pelarihan, tambah Safaruddin, setelah kegaiatan ini, dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada sejumlah penerima manfaat, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam menekan kasus stunting di daerah ini.
“Aksi setelah kegiatan pelatihan, juga diserahkan bantuan seperti beras, telur, susu dan sebagainya. Jadi kebutuhan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” tutupnya.





