Sulbaronline.com,MAMUJU–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, kembali melanjutkan program Tracer Study atau survey penelusuran alumni bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala Bidang SMK Disdikbud Sulbar, Irham Yakub menjelaskan, program ini menjadi bagian penting dalam proses penjaminan mutu pendidikan vokasi sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 mengenai Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
Kata dia, tracer study mulai dilakukan tahun lalu sejak adanya Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Tracer Study di SMK Tahun 2022.
“Program prioritas kita di tahun 2023 dan merupakan program rutin kita yaitu program penelusuran alumni SMK. Ini kita akan lebih panjangkan lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya karena tracer study menjadi rapor mutu buat SMK,”terang Irham Yakub, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (1/2).
Tracer study diharapkan menjadi aktivitas rutin di SMK yang terus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun. Maka dari itu data Tracer Alumni Menjadi Tolak ukur Rapor Pendidikan Sekolah karena data tracer sekolah berperan sangat penting untuk memenuhi Rapor Mutu Sekolah.
“Jadi seberapa persen sekolah itu bisa menelusuri alumninya itu akan menjadi raport penilaian terhadap sekolahnya. Ini kita upayakan terus berjalan meski kita tahu kondisi anggaran sekarang dalam situasi pemulihan pasca covid,”ucapnya.
Melalui tracer study kata Irham, SMK dapat mengukur kebekerjaan lulusannya, baik itu bekerja, berwirausaha, maupun melanjutkan studi. Selain itu, SMK juga memperoleh umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
“Ini penting karena di SMK itu harus ada data bahwa ditahun ini ada berapa alumni, berapa yang bekerja, dan berapa yang menganggur, kalau bekerja bekerjanya dimana, dan berapa yang melanjutkan keperguruan tinggi, itu harus terdata di SMK,”tambahnya.(Adv/Mursyid)