SULBARONLINE.COM, Mamasa — Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial bagi anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Timbu Paraban, di Kampung Tua, Desa Malatiro, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Senin (12/6/23).
Hadir langsung Kepala Dinsos Sulbar, Drs. H. Muhammad Rahmat Sanusi didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Hj. Rosmiani, Ketua dan pengurus LKSA Timbu Paraban, Lanto serta puluhan anak binaan LKSA Timbu Paraban.
Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 12-16 Juni 2023.
Ketua LKSA Timbu Paraban, Lanto mengatakan bahwa bimbingan ini diikuti oleh peserta binaan LKSA Timbu Paraban sebanyak 10 orang.
“Jadi anak ini ditampung dalam satu ruangan, dan anak ini kebanyakan anak yatim yang tidak mampu sekolah dan hidup bersama orang tuanya,” kata Lanto.
Dia berharap, agar program bimbingan ini dilaksanakan secara berkesinambungan oleh Dinsos Sulbar.
“Harapannya agar dapat terus dilanjutkan dan dibina sesuai manusia yang bisa hidup layak,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat Drs. H. Muhammad Rahmat Sanusi mengatakan, bimbingan ini merupakan upaya untuk memberikan edukasi, motivasi dan pem inaan mentalitas bagi anak.
“Jadi mereka ada pengajarnya. Kita memberikan motovasi dan edukasi. Kita kasih spirit. Mereka ini adalah anak yatim. Selain itu, kita juga berikan bantuan permakanan,” kata Rahmat.
Mantan Kepala Badan Kesbapol Sulbar ini mengaku, bimbingan yang diberikan juga sebagai upaya keseriusan pemerintah provinsi Sulbar untuk memberikan perhatian.
“Termasuk kita tidak mau anak itu putus sekolah. Karena itu, LKSA yang selama ini membina mereka kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” ucap Rahmat.
Birokrat senior sapaan akrab Marasa ini juga merasa sangat bersyukur karena LKSA melaporkan sebanyak 3 orang binaan mereka yang telah lulus menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kini telah berdinas di berbagai daerah.
“Laporan LKSA bahwa 3 binaan mereka sudah jadi Tentara. Suatu kesyukuran kita, meskipun mereka anak yatim, tetapi karena terus didorong, diberikan spirit dan dibina mentalitasnya, maka mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang kuat. Kita sangat berharap hal ini terus dilakukan dengan baik,” tutup Rahmat Sanusi.