SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pemerintah Kabupaten Mamuju, memastikan Marianti warga Jl. Nuri, Kelurahan Karema salah satu keluarga yang telah terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal ini dipastikan, meyusul adanya sejumlah informasi melalui media sosial dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, dilengkapi penjelasan keberadaan rumah Marianti yang terletak di belakang kantor Dinas Capil Mamuju itu.
Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Sosial menegaskan, bawa yang bersangkutan baru saja menerima bantuan senilai Rp. 525.000 untuk bulan April. Bahkan sejak bulan Januari hingga Maret juga telah menerima hal yang sama dari Pemerintah, sehingga total yang telah diterima senilai Rp. 3,675.000.
Selain itu satu keluarga dengan enam orang anak ini juga termasuk penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang berhak menerima bantuan perbulan berupa beras, telur, abon hingga kacang tanah dan kacang hijau.
Kepala Dinas sosial Kabupaten Mamuju Lutfi Muis menjelaskan, Marianti bahkan telah terdaftar di Dinas Sosial sebagai penerima bantuan PKH sejak Tahun 2016, dan baru-baru ini telah menerima bantuan tersebut.
Lutgi mengurai, bantuan PKH sendiri sesungguhnya adalah bantuan yang sebelum adanya bencana nasional Corona hanya dicairkan pertriwulan dengan empat tahap pembayaran tiap tahunnya. Namun adanya pandemi Corona maka bantuan tersebut telah dipercepat menjadi bantuan bulanan.
Di jug menjelaskan, di Kabupaten Mamuju ini secara total terdapat 6.930 penerima PKH, sedangkan untuk penerima BPNT terdaftar 8.866 yang tiap bulan menerima bantuan pangan tersebut.
Terkait maraknya informasi seputar masyarakat kurang mampu yang sering disebarkan di media sosial, Lutfi Muis menilai hal tersebut adalah hal yang sangat manusiawi dan bentuk empati serta kepedulian sesama yang cukup tinggi atas kondisi sosial yang saat ini memang cukup memprihatinkan.
Namun, dia berharap agar masyarakat dapat bijaksana dalam menyebar dan menerima informasi melalui medsos karena akan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat secara umum dan sangat rentan menimbulkan permasalahan baru.
Lutfi memastikan meski tidak akan dapat seratus persen memenuhi espektasi masyarakat yang sangat tinggi pasca serangan corona, namun pihaknya telah mempersiapkan data valid yang direkap dari usulan dengan melibatkan para Camat, Lurah dan Kepala Desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah di masyarakat untuk mencatat penerima bantuan sosial.
Sedangkan bantuan secara umum sebagai Jaring Pengaman Sosial (JPS) terhadap kondisi sosial akibat serangan Corona, Lutfi mengaku, saat ini pihaknya tengah menunggu petunjuk teknis dari pusat atas bantuan tersebut.
Pemerintah daerah, lanjut Lutfi, juga tengah mempersiapkan bantuan sosial yang akan segera di salurkan ke masyarakat.
Lutfi sangat mengapresiasi atas rasa empati masyarakat Mamuju yang sangat tinggi. Dia pun tidak dapat melarang jika sekiranya terdapat dermawan yang secara pribadi ingin berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan, terlebih saat ini bulan suci ramadahan di tengah hantaman dampak corona virus yang telah merusak berbagai sendi kehidupan.
“Walaupun pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah bantuan tapi tidak ada salahnya kalau ada yang berbaik hati ingin berbagi di bulan suci ini, tentu itu tidak ada masalah” tutupnya.