SULBARONLINE.COM, Mamuju — Setelah diberi sentuhan penataan area wisata di ujung Bulo Karampuang, kini Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat memberi perhatian khusus ke pengembangan Pulau Karampuang.
Hal ini dilakukan setelah adanya hasil kajian Kawasan Destinasi Pariwisata untuk menjadi Kawasan Wisata Bahari Karampuang (KWBK).
Kajian Pulau Karampuang dimulai dengan adanya Tour Pulau Karampuang yang dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Destinasi pada Mei 2023 lalu, yang merupakan rangkaian dari Festival Karampuang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi, Imelda Adhiyanty, menyebutkan bahwa hasil kajian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rencana pengembangan Pulau Karampuang sebagai destinasi unggulan pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
“Kita membutuhkan narasi yang mendalam untuk mengembangkan sebuah daya tarik wisata. Pulau Karampuang memiliki sejumlah atraksi yang jika digabungkan dapat menjadi sebuah kawasan wisata bahari yang mengagumkan.
Di kajian ini, kata Imelda, dapat diketahu bahwa wisata bahari tidak hanya tentang pemanfaatan pesisir pantai, tapi juga permukaan laut dan kedalaman laut.
“Ini adalah hal-hal yang belum terpikirkan secara detail dan ke depan perlu dibangun melalui kolaborasi yang utuh,” jelasnya.
Sementara itu, kadis Pariwsiata Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Darmawati, menyebutkan bahwa saat ini Pariwisata menjadi salah satu sektor yang didorong pengembangannya oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Setiap wilayah Sulawesi Barat, kata Darmawati, memiliki keunikan tersendiri. Pulau Karampuang menjadi pilihan bukan hanya karena berada dekat dengan kota Mamuju sebagai pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat, tapi karena Pulau Karampuang memang telah menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan pariwisata Sulawesi Barat yang ditandai dengan adanya SK Gubernur Sulawesi Barat di tahun 2021.
“Yah, sektor wisata kini menjadi perhatian lebih dan khusus karena sektor ini yang paling mudah memberikan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan akhirnya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu tujuan dari pembangunan kepariwisataan adalah menghapus kemiskinan dan meningkatkan perekonomian bangsa,” katany.
Pulau Karampuang, sambung Darmawati, kini telah dilengkapi dengan adanya penataan ruang terbuka yang dibangun oleh Dinas PU Provinsi Sulawesi Barat. Selanjutnya Dinas Koperindag Sulbar memberi sentuhan penataan lapak UMKM.
Kemudian, lanjut dia, Dinas Perkim juga turut berpartisipasi dalam penataan kawasan wisata ini dengan menyediakan sarana air bersih di kasawan wisata.
“Kita bersyukur karena kini kita memiliki Pulau Karampuang yang semakin cantik dan menjanjikan. Hasil kajian ini akan menajdi acuan dalam menentukam kebijakan selanjutnya dalam mengintervensi pembangunanan kepariwisataan di Pulau Karmpuang,” jelasnya.
Terakhir, konsultan pariwisata dari LinkStar Makassar yang juga adalah dosen Poltekpar Makassar, Farid Said, saat menghadiri kegiatan Pelatihan Peningkatan SDM Pariwisata pada 5 Juni 2023 di Grand Mutiara Mamuju, menyebutkan bahwa Daya Tarik Wisata Bahari Karampuang menawarkan keunikan yang patut dikembangkan dengan langkah kongret yang terencana.
“Ada beberapa langkah kongkret yang dapat dilakukan. Pemerintah provinsi tidak dapat berjalan sendiri. Sebaiknya tersedia perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Serta menetapkan pengelola yang professional dalam menyusun perencanaan, penataan, pemeiiharaan, kerjasama promosi serta program evaluasi. Yang perlu juga diperhatikan dalam mengembangkan pulau ini adalah pelibatan masyarakat dalam pendampingan dan pengelolaan kawasan wisata khususnya ketersediaan homestay dan kedai makan,” jelasnya.
Farid juga merekomendasikan agar Pemerintah Daerah sebaiknya membangun sebuah mekanisme dimana Kawasan Wisata Bahari Karampuang dapat berkontribusi dalam peningkatan Pemdapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah.