Didaulat Pemateri Bagi Wirausaha Muda, Kepala Pemasaran BPD Sulselbar Sampaikan Sistem Manajemen Keuangan UMKM 

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Era digital yang semakin canggih serba digitalisasi terhadap aktivitas perdagangan memberi keuntungan tersendiri bagi pelaku UMKM. Sisi lain, manajemen keuangan menjadi aspek paling kritis terhadap keberhasilan dan keberlanjutan bisnis UMKM.

Ini diungkapkan, Kepala Pemasaran Bank BPD Sulselbar, Supriadi Saleh, saat membawa materi pada Kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulbar, di Hotel Aflah, Senin (9/12/2024).

Tema kegiatan tersebut bertajuk “Pelatihan Kewirausahaan Pemuda”, yang dikhususkan untuk para pemuda memiliki usaha mandiri UMKM sebanyak 30 peserta yang telah diseleksi oleh Dispora Sulbar.

“Pelatihan ini diharapkan para pemuda pelaku UMKM lebih konsisten dalam melakukan pembukuan, menerapkan dan menggunakan pola manajemen keuangan dengan baik,” jelasnya.

Supriadi menjelaskan, UMKM wirausaha mudah sudah saatnya membangun kesadaran untuk melakukan digitalisasi keuangan.

“Dengan adanya upaya digitalisasi di semua sektor, dan ini tidak hanya keuangan saja. Karena sistem digitalisasi tanpa batas, dimanapun, kapanpun dapat digunakan, sebagai upaya untuk kontrol dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan investasi dan keuangan,” ujarnya.

“Sisi lainnya, UMKM di era digital, pelaku UMKM bisa membuka toko di marketplace atau berjualan di media sosial untuk menjajakan produknya hingga ke penjuru negeri,” lanjutnya.

Lebih lanjut kata dia, digitalisasi memberikan kemudahan bagi UMKM untuk memasarkan produknya. Transaksi jual beli bisa dikakukan dirumah tanpa harus mengganggu aktivitas lain. Kehadiran teknologi digital dan segala kemudahan yang diberikan ini membuat UMKM tumbuh semakin banyak.

“Semakin menjamur UMKM tentunya harus diikuti dengan manajemen keuangan yang baik demi keberlangsungan bisnisnya,” tuturnya.

Dalam perkembangannya, UMKM sebagai salah satu sektor yang mampu menyerap tenaga kerja tentunya mempunyai tantangan sendiri. Ini menjadi salah satu masalah internal utamanya manajemen keuangan sehingga sulit berkembang dan bersaing dengan usaha yang lebih besar.

“Manajemen keuangan masih sering menjadi kendala pelaku UMKM. Pelaku UMKM belum menerapkan manajemen keuangan yang baik. Pelatihan UMKM kita harapkan mampu menerapkan manajemen keuangan sehingga dapat dinilai kesehatan bisnis UMKM bisa terus berkembang,” katanya.

Manajemen keuangan yang baik sangat penting bagi UMKM. Karena menurutnya, pengelolaan keuangan yang kurang baik akan berdampak pada pembukuan dan menjadikan pemasukan serta pengeluaran menjadi rancu.

Manajemen keuangan tidak hanya meliputi pengelolaan uas kas tetapi juga pengelolaan aset untuk menghasilkan keuntungan.

“Pelaku UMKM harus menerapkan manajemen keuangan resiko pada bisnis UMKM yang dijalankan dengan memisahkan uang pribadi dan uang usaha, pencatatan arus kas, mengontrol arus usaha” jelasnya.

“Literasi keuangan wajib dimiliki UMKM agar mampu mengelola keuangan dengan baik dan sehat sehingga keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dirasakan dan dapat mengurangi dampak dari kondisi kondisi tertentu,” tutupnya.

(adv/adr)