SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sejumlah wartawan Mamuju mendapat perlakuan kurang etis dalam momentum kunjungan atau kedatangan Menteri ATR/kepala BPN, Hadi Tjahjanto di Mamuju, pada Rabu (29/6/22).
Perlakuan kurang etis terhadap sejumlah wartawan itu dilakukan oleh anggota Humas Menteri ATR/BPN.
Dua orang wartawan tersebut, yakni, Tribun Sulbar, Rahman dan Ade Junaedi Sholat, wartawan Radar Sulbar. Keduanya diduga di dorong oleh Humas Kementrian ATR/ Kepala BPN saat akan mengambil foto.
Menurut Rahman, saat ingin hendak mengambil gambar salah satu Humas Kementrian ATR/ Kepala BPN mendorong dan menghalanginya.
“Saya didorong karena katanya hanya tiga orang bisa mengambil gambar. Kami sayangkan karena caranya kurang etis,” kata Rahman.
Senada yang dikatakan Adhe. Dia mengaku, sikap dari Humas sangat tidak etis terhadap pers yang sedang melakukan kerja-kerja jurnalistik.
“Saat sementara ambil gambar, saya ditarik untuk segera meninggalkan tempat itu,” jelas Adhe.
Aksi tidak mengenakan tersebut juga dialami sejumlah wartawan lainnya. Rata rata wartawan yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakan tersebut pada saat mengambil gambar Mentri ATR/Kepala BPN.
Akibat ulah dari Biro Humas Kementrian ATR/ Kepala BPN tersebut puluhan wartawan meninggalkan acara dan melakukan aksi mogok meliput kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agrarian.
Acara rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Gubernur se-Sulawesi dengan Gubernur se-Kalimantan secara Zoom. Acara itu juga untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Hingga berita ini dimuat, belum klarifikasi dari pihak Humas Kementerian ATR/Kepala BPN pusat.