SULBARONLINE.COM, Mamuju — Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan seminar akhir Rencana Induk Kelitbangan Daerah (RIKDA), Senin (21/11/22).
Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Balitbangda Sulbar ini atas kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Hadir Kepala Balitbangda Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, S.Sos., MAP., Ketua tim, Dr. Ir. Abd. Rasyid. J. M.Si, Dr. Ir. Iqbal, STP, MSi, IPM (Anggota Tim), Muh. Dalvi Mustafa,. S.Pi. M.Sc (Anggota Tim), Muh. Darwis. S.Pt,.M.Si (Anggota Tim), Kamaruddin. S.Pi.M.Si (Pengumpul data), sejumlah Kepala Bidang dan staf pada Kantor Balitbangda Sulbar.
“Jadi tadi kita sudah menggelar seminar akhir penyusunan road map RIKDA yang yang semula direncakanan secara off line, tetapi karena kondisi cuaca buruk dan terjadi longsor yang menghambat arus lalulintas Majene–Mamuju maka seminar akhir kita laksanakan secara daring bersama peserta dalam ruangan,” kata Kepala Balitbangda Sulbar, Safaruddin Sanusi DM.
Menurut Safaruddin, RIKDA sebagai peta jalan dalam menyusun program-program pengembangan di daerah.
“Insya Allah tahun depan disiapkan tambahan annggaran untuk kelanjutannya, dan selanjutnya akan diperdakan,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini, beberapa masukan disampaikan oleh perwakilan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar yang memberikan masukan kepada pihak LPPM Unhas sebagai pihak penyedia jasa swakelola kegiatan penyusunan RIKDA Tahun Anggaran 2022 tentang Rencana Induk Kelitbangan harus disinergikan dengan program prioritas daerah.
“Begitupun masukan dari Bappeda Sulbar, yang subtansinya kurang lebih sama bahwa meskipun ada wacana Balitbangda tidak berdiri sendiri sebagai Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menjadi satu bidang di Bappeda dengan nomenklatur Bidang Riset dan Inovasi, namun dalam penyusunan RIKDA selanjutnya harus tetap mensinergikan progaram kelitbangan dan program yang ada di Bappeda dan RIKDA harus menjadi rujukan dalam penyususnan perencanaan Daerah Provinsi Sulawesi Barat,” jelasnya.
Safaruddin menambahkan, beberapa saran dan masukan lainnya dari peserta seminar, yakni terkait capaian atau luaran dari setiap program Kelitbangan yang dilaksanakan harus dapat direalisasikan dalam rangka menjawab isu strategis yang dijawab melalui kegiatan Kelitbangan.
Hasil Kelitbangan, tambah dia, juga dapat dimanfaatkan dalam rangka membantu tugas-tugas OPD guna meningkatkan kemampuan mewujudkan peningkatan kualitas layanan publik dan daya saing daerah.
“Kemudian dapat melaksanakan evaluasi secara mandiri terkait dengan kemanfaatan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program Kelitbangan. Kita berharap, dengan hasil seminar akhir RIKDA ini dapat diterapkannya sesuai tupoksi masing-masing di OPD agar bisa memberikan manfaat sinkronisasi kegiatan pemerintah Provinsi Sulbar,” tutup mantan Kadiskominfo Sulbar ini.