Anggota Komisi X DPR RI Bersama Kemenparekraf Bimtek Ratusan Pelaku Usaha di Sulbar

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Anggota Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Barat, H. Arwan M. Aras T, S.Kom bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Ballroom Hotel D’Maleo Mamuju, Senin (25/4/2022).

Bimtek yang mengusung tema, “Strategi Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Branding dan Media Digital” ini dihadiri ratusan pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Mamuju.

Turut hadir dalam acara ini yaitu Dedi Ahmad Kurnia selaku Koordinator Strategi Komunikasi dan Kemitraan Kemeparekraf RI, Budi Rizanto Binol sebagai Tenaga Ahli Co-Branding Kemenparekraf, Drs. H. Farid Wajdi, M.Pd selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, serta perwakilan Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Se-Kabupaten Mamuju.

Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wadji dalam sambutannya menuturkan bahwa provinsi ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Hanya saja belum ada tata kelola yang bagus untuk mendatangkan nilai tambah ekonomi.

“Setidaknya ada 365 potensi wisata di Sulbar yang terdiri dari alam, budaya dan buatan manusia. Diantaranya ada yang terkelola dengan baik dan masih lebih banyak yang tidak. Kami berharap melalui kegiatan ini dapat membangkitkan pariwisata dan ekraf yang ada di Sulbar. Bimtek ini juga akan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk merespon perubahan yang digerakkan oleh perkembangan teknologi,” ucap Farid Wajdi.

Farid mengapresiasi kegiatan Bimtek ini sebagai kegiatan yang bermanfaat dan langsung menyentuh persoalan di lapangan.

“Saya kira apa yang dilaksanakan oleh Bapak Arwan Aras dan Kemenparekraf ini luar biasa inovasinya. Karena menyentuh apa yang butuhkan masyarakat kita ini. Ada nilai tambah yang diberikan kepada kita. Daya apresiasi terhadap potensi belum maksimal karena keadaan kita sebagai pengelola belum bagus,” kata Farid Wajdi.

Farid berharap semoga kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilaksanakan anggota DPR RI bekerjasama dengan Kemenparekraf dalam rangka mempersiapkan SDM mengelola local wisdom warisan budaya masyarakat yang masih lestari hingga saat ini seperti tenun dan aneka olahan kuliner yang bercita-rasa tinggi.

Dedi Ahmad Kurnia, perwakilan dari Kemenparekraf menyampaikan kesannya saat pertama tiba di Sulbar, bahwa masayarakat di Sulbar sangat ramah-tamah dan kulinernya enak-enak. Hal itu menjadi potensi dasar yang diperlukan dalam pengembangan sektor pariwisata.

“Sulbar ini memang masih diperlukan sebuah bungkusan atau merk (branding). Jika MARASA ini dijadikan tagline saya kira itu akan menarik. Kita (di Kemenparekraf) membungkus potensi Pariwisata Indonesia dengan Wonderful Indonesia. Bahwa pariwisata dan ekraf kita itu memang wonderful,” kata Dedi Ahmad Kurnia.

Dia menambahkan, media digital saat ini menjadi salah satu media yang paling cepat berkembang dalam mempromosikan suatu hal. Olehnya itu untuk meningkatkan SDM dalam rangka peningkatan kapasitas, Kemenparekraf bermitra dengan DPR-RI dan Pemprov menggelar bimtek ini.

“Tentunya untuk membantu UMKM di daerah mulai dari pengembangan produk, promosi dan branding. Khusunya dalam menyusun strategi komunikasi, sehingga membantu meningkatkan ekonomi pelaku usaha di Sulbar,” tambah Dedi Ahmad Kurnia.

Di tempat yang sama sebelum membuka acara bimtek tersebut, Anggota DPR RI Komisi X, Arwan Aras dalam sambutannya menilai bahwa media sosial saat ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Pandemi Covid-19 telah memaksa kita lebih dekat dan lebih akrab dengan dunia digital. Olehnya itu pemanfaatan media sosial dengan baik akan dapat mendatangkan banyak keuntungan.

“Fokusnya kita hari ini adalah branding dan media digital, semua pihak harus adaptif dengan media digital. Era di mana kita dipaksa akibat Pandemi ini. Pemanfaatan media digital tentunya teman-teman dapat memperluas dan mempercepat pemasaran, efisiensi biaya dan waktu dalam melakukan pemasaran. Mempromosikan produk melalui media digital sangat efektif,” urai Arwan Aras.

Arwan yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI ini mengatakan bimtek ini adalah program awal yang ia lakukan sejak berada di Komisi X. Kedepan, katanl dia, akan ada lagi kegiatan-kegiatan yang diharapkan bisa memberdayakan para pelaku usaha kreatif.

“Jadi saya harap apa yang nanti disampaikan pemateri untuk segera disimak baik-baik. Karena ilmunya sangat bermanfaat untuk kita. Ini salah satu senjata kita bagaimana mempromosikan pariwisata kita nantinya dan melahirkan banyak event pariwisata bersakala nasional di Sulbar. Bangkitnya Parekraf di setiap wilayah pada akhirnya berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasioan,” jelas Arwan Aras.

Arwan Aras di akhir sambutannya mengingatkan Pemprov Sulbar melalui Dinas Pariwisata untuk menentukan fokus utama pengembangan sektor pariwisata dan ekraf Sulbar. Sektor parekraf yang akan dikembangakan ke depannya harusnya berbasis pada potensi keunggulan dan karakter daerah.

“Terkhusus Pemprov Sulbar melalui Dinas Pariwisata saya harapkan untuk menetukan fokus, prioritas pengembangan parekraf mana yang akan dikembangkan dan dijadikan unggulan di Sulbar, itu harus berdasarkan keunggulan daerah. Contohnya di Mamasa, potensi daerahnya adalah pemandangan alamnya yang indah, punya budaya masyarakat yang khas dan unik, serta punya tanaman kopi khas yang bercita rasa. Maka ke depan perlu kita dorong supaya Mamasa menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan lokal dan nasional untuk berwisata kebun kopi,” terang Arwan Aras.

“Kita menaruh harapan besar bahwa bangkitnya pariwisata dan ekraf ditingkat lokal pasca Pandemi Covid-19 akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Arwan Aras.