SULBARONLINE.COM, Mateng — Sejumlah aktivis pemuda di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) mendorong pemerintah daerah agar lebih progresif dan transparan dalam mengelola sumber daya alam (SDA), khususnya sektor pertambangan, guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dorongan ini muncul di tengah kondisi nasional yang sedang menghadapi kebijakan efisiensi anggaran.
Para aktivis menilai, sudah saatnya pemerintah daerah tidak lagi bergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pusat dan mulai memaksimalkan potensi lokal yang melimpah.
“Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah harus berani mengambil langkah strategis. PAD harus diperkuat dengan mengoptimalkan sektor-sektor unggulan daerah, terutama pertambangan,” ujar aktivis pemuda Mamuju Tengah, Masril, kepada awak media.
Menurutnya, salah satu sektor dengan potensi besar adalah tambang batuan dan pasir di Mamuju Tengah.
Tambang batuan dan Pasir, kata dia, merupakan bahan material konstruksi yang sangat dibutuhkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Jika dikelola secara profesional dan transparan, sektor ini dapat menjadi sumber PAD yang signifikan tanpa mengorbankan kepentingan rakyat.
“Potensi tambang batuan dan pasir ini jika dikelola secara maksimal maka azas manfaatnya akan dapat mengendalikan fundamental sektor PAD. Sehingga jika pendapatan daerah baik maka pembangunan infrastruktur dan suprastruktur akan dilakukan oleh pemerintah daerah secara berkesinambungan,” ungkapnyam
Di sisi lain, lanjut Masril, meningkatnya penerimaan PPPK penuh dan paruh waktu ini akan mampu ditangani penggajiannya oleh pemerintah daerah secara baik.
“Bahkan bisa dibayar gaji mereka PPPK ini sesuai UMP. Dengan demikian pengelolaan sumberdaya alam secara baik akan mampu menyelamatkan PPPK kita,” tegasnya.
“Syarat utamanya, pemerintah harus hadir menata dan memastikan pemanfaatannya agar dirasakan masyarakat luas,” tambah dia.
Selain itu, para aktivis menekankan agar keberadaan tambang batuan dan pasir dapat dirasakan secara baik oleh maayarakat terdampak di sekitar wilayah pertambangan.
Dengan tata kelola SDA yang baik dan berpihak pada masyarakat, para aktivis optimistis Mamuju Tengah dapat menjadi daerah yang lebih mandiri secara fiskal.
Mereka berharap pemerintah daerah membuka ruang investasi berkelanjutan dan menjadikan pengelolaan SDA sebagai motor penggerak pembangunan daerah.

 
																				







