SULBARONLINE.COM, Mamuju – DPD PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Barat, telah mengambil bagian sebagai partai pengusung di Pilkada Sulbar dengan mendukung pasangan Prof Husain Syam dan Enny Angraeni Anwar (PHS-Enny) sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Selain itu, Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini juga telah mendorong sejumlah kadernya di kabupaten untuk ikut bertarung di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.
Ketua DPD PDIP Sulbar Agus Ambo Djiwa mengatakan, pihaknya akan kembali bekerja ekstra setelah habis-habisan di pemilihan legislatif februari lalu dengan hasil mengunci 1 jatah kursi DPR RI dan 5 kursi untuk DPRD Sulbar.
Hari ini, Kamis (29/8/2024), Agus Ambo Djiwa bersama sekretarisnya Charles Wiseman dan simpatisan PDIP Sulbar, terpantau mengantar pasangan PHS-Enny mendaftar di KPU sebagai keseriusan PDIP ikut andil dalam Pilkada Sulbar.
“Untuk pasangan PHS-Enny, kami sebagai partai pengusung, merasa tanggungjawab moralnya itu ya harus memenangkan, tidak boleh tidak, sisa nanti bagaimana membangun strategi mekanisme bekerja dilapangan, kalau di Pasangkayu Insya Allah kita berusaha memenangkan,”terang Agus saat diwawancarai wartawan.
Mantan Bupati Pasangkayu dua periode ini juga membeberkan, setidaknya ada empat kader PDIP yang maju di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, yakni Bacalon Bupati Mamuju Ado Mas’ud, Bacalon Bupati Mamasa Ruslan D Pandayai, Bacalon Wakil Bupati Pasangkayu, Herny Agus, dan Bacalon Wakil Bupati Mamuju Tengah Alamsyah Arifin.
Terkecuali di Pilkada Pasangakayu yang hampir dipastikan melawan kotak kosong, Agus menilai bukanlah hal mudah bagi kader-kader PDIP itu bertarung. Di Mamuju misalnya, Ado Mas’ud akan bertarung melawan calon petahana atau mantan tandemnya di Pilkada Mamuju 2020, Sutinah Suhardi.
“kalau Pasangkayu itu kotak kosong, Nah kalau Mamuju ini kita jujur-jujur, butuh kerja keras disini, karena lawan incumbent. Saya pengalaman melawan petahana, itu harus dua kali energi kita, karena melawan figur yang sudah punya popularitas tinggi tapi ya mudah-mudahan karena semua itu tuhan yang mengatur, ya peluangnya fifti-fifti lah di Mamuju,”papar Agus.
Pilkada serentak menurut Agus butuh skema strategi yang matang. Sebab kata dia, PDIP harus mampu mengekstraksi atau memetakan pemilih di pemilihan bupati dan gubernur.
“itu perlu pemikiran ya, karena ini pemilu baru pertama kali serentak, kita belum punya pengalaman bagaimana mengekstraksi pemilih bupati dan gubernur, tarulah kami PDIP di kabupaten lain di provinsi lain, nah itu bagaimana cara kerja kita membagi,”tambahnya.
Meski demikian, Agus tetap optimis para kader PDIP mampu memenangkan Pilkada sembari mengembalikan kepada masyarakat sebagai penentu dengan menjadi pemilih cerdas untuk memilih calon pemimpinnya.
“Bagi kandidat bukan hanya visi-misi dijual ya, setidaknya harus ada sesuatu yang ditawarkan. Masyarakat Sulbar ini sudah cerdas semua, mereka bisa memastikan siapa pemimpin yang layak,”kunci Agus.