SULBARONLINE.COM, Wakatobi – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 24 Juni 2021 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”.
Program kali ini menghadirkan 1.097 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari pendiri & CEO Skena Wahana Kreatif, Iksan Bangsawan; Ketua AMSI Sultra, Muhamad Djufri Rachim; Ketua AJI Kendari, Rosniawanti; dan jurnalis sekaligus pengajar penulisan kreatif Pendiri BandungBergerak.id, Tri Joko Her Riadi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Ahmad Khaidir selaku Communication Specialist. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Tri Joko Her Riadi yang membawakan tema “Menjadikan yang Penting, Menarik: Tantangan Bermedia Sosial Secara Produktif dan Kreatif”. Menurut dia, media sosial bermanfaat dalam memperluas jejaring. Namun, efektif pula dalam menyebarkan niat jahat.
“Dengan demikian, jadilah konsumen yang cerdas dalam menyaring informasi sekaligus produsen yang kreatif di media sosial,” tutur Tri.
Berikutnya, Iksan Bangsawan, menyampaikan materi berjudul “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”. Ia mengatakan, hal mendasar dalam pembuatan akun adalah menggunakan identitas asli dan foto pribadi.
“Sementara itu, etika berinteraksi di media sosial, di antaranya menggunakan bahasa yang baik serta memberikan komentar secara sopan demi kenyamanan bersama,” papar Iksan.
Sebagai pemateri ketiga, Rosniawanti membawakan tema tentang “Penggunaan Bahasa Indonesia di Internet”. Dia berpendapat, penggunaan bahasa yang baik dan benar harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi.
“Berhati-hatilah dalam memilih dan memilah kata di internet karena bisa multiperspektif. Gunakanlah bahasa yang baik dan benar agar tidak multitafsir,” pesan Rosniawati.
Adapun Muhamad Djufri Rachim, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Memahami Rekam Jejak Digital”. Ia mengatakan, kemudahan yang ditawarkan internet membuat seseorang terlarut sehingga tidak menyadari sisi bahaya dari jejak digital.
“Pertimbangkan setiap hal yang dilakukan di internet karena setiap aktivitas kita akan meninggalkan jejak digital, terutama terkait data-data pribadi,” katanya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.