Jejak Digital Bisa Membahayakan Kita Sendiri

SULBARONLINE.COM, Bantaeng — Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 Juni 2021 di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman Bermedia Sosial”.

Sejumlah narasumber yang dihadirkan dalam webinar ini adalah Syamsuddin Aziz, PhD, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin; Mansyur Rahim, penulis dan pegiat literasi; Dr Lintang Ratri Rahmiaji, dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Diponegoro; dan Darmawansyah, Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi Diskominfo Kabupaten Bantaeng.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Narasumber pertama, yaitu Syamsuddin Aziz, membawakan materi bertema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” yang memfokuskan pada isu media sosial dan pemanfaatannya. Menurut dia, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 73 persen dari populasi penduduk berdasarkan survei We Are Social pada awal 2021. Melihat kondisi seperti itu, artinya penting untuk terus melakukan literasi digital.

“Karena dunia bergeser menjadi daring. Lingkungan yang inovatif ini menuntut beberapa keterampilan khusus untuk memperoleh kesuksesan di bidang kehidupan,” ujarnya. Ia mengusulkan agar keterampilan khusus ini bisa diadopsi ke kurikulum pendidikan.

Narasumber kedua, Mansyur Rahim, menyinggung soal digital ethics. Di dunia media sosial, terdapat istilah “netiquette” atau netizen etiquette yang berarti kemampuan menyadari, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital di kehidupan sehari-hari.

“Yang perlu disadari adalah dunia digital sama dengan di dunia nyata. Maka, tetap patuhi etika umum yang berlaku di dunia nyata,” tutur Mansyur, “Bila ada keluhan, usahakan menggunakan bahasa bersayap atau tidak menyebut langsung orang, kecuali ada bukti kuat.”

Selanjutnya, sebagai narasumber ketiga, Dr Lintang Ratri Rahmiaji, membahas tentang “Berbicara Baik di Media Sosial.” Lintang mengatakan, setiap individu harus menyadari bahwa ketika memasuki era digital, secara otomatis dirinya menjadi warga negara digital. Makanya, tiap individu memiliki tanggung jawab dalam bermedia digital berlandaskan nilai-nilai kebangsaan (Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika).

Di ruang digital, kata dia, terdapat istilah “echo chamber/filter bubble”, yaitu hasil algoritma yang umumnya ditanam di sebuah situs web yang dirancang untuk menentukan dan memprediksi konten yang diinginkan oleh pengguna.

“Ini berbahaya menurut saya di saat kita menerima keberlimpahan informasi, tapi kita membatasi diri kita yang hanya selaras dengan pemikiran kita. Idealnya, kita mendengarkan banyak perspektif, sehingga kita bisa memilih,” ujarnya.

Sementara, narasumber terakhir, yaitu Darmawansyah, menyampaikan tema “Rekam Jejak di Era Digital”. Ia mengatakan, jejak digital adalah tapak data yang tertinggal setelah beraktivitas di internet.

“Jejak digital dapat dengan mudah dilacak dari berbagai sistem pencarian atau penelusuran sumber informasi secara daring,” ujarnya. “Masalahnya, jejak digital tak bisa hilang dengan menyeluruh. Hal ini cukup berbahaya. Pasalnya, jejak yang ditinggalkan di dunia maya merupakan ‘informasi yang dapat menggambarkan kepribadianmu’,”.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.