Kunjungi Asrama Haji Lombok NTB, Arwan Aras Minta Pengelolaannya Berorientasi Pariwisata

SULBARONLINE.COM, Nasional — Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan ke UPT Asrama Haji Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait Pengelolaan Asrama Haji, Rabu (26/5/2021).

Tiba dari Jakarta, rombongan Komisi VIII tersebut disambut langsung oleh Gubernur NTB di ruang VIP Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.

Setelah diskusi bersama Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Tim Kunspik yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Laksdya TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA melanjutkan kunjungan ke UPT Pengelola Asrama Haji Lombok dan disambut oleh Kakanwil Kemenag NTB Dr. H. M. Zaidi Abdad beserta jajarannya.

Selain rombongan Komisi VIII, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kemenag RI yang diwakili oleh Plt. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi H. Dasir serta Sesditjend PHU Ramadhan Harisman.

Ketua Poksi Fraksi PDI Perjuangan Komisi VIII DPR RI H. Arwan M Aras T, S.Kom yang turut hadir dalam Kunspik tersebut memaparkan pentingnya terobosan dan inovasi terus menerus dalam pengelolaan asrama haji.

“Melalui Kunspik ini kita ingin mendorong peningkatan kualitas layanan tiap-tiap asrama haji, serta berharap ada inovasi dan terobosan pemanfaatan asrama haji di luar operasional haji. Jangan asrama haji itu hanya sibuk saat melayani jamaah haji satu kali satu tahun,” ungkap Arwan Aras.

Politisi muda dari Daerah Pemilihan Sulawesi Barat ini juga menambahkan bahwa pihaknya juga berharap asrama haji itu menjadi pusat pelayanan calon jamaah haji ke depannya.

“Harusnya segala urusan yang berkaitan dengan haji dipusatkan pelaksanaannya di Asrama Haji. Misalnya Bank penerima setoran haji sebaiknya membuka layanan di asrama haji, begitu pun urusan administrasi calon jamaah haji ke depannya sebaiknya dilakukan di asrama haji. Supaya kegiatan di asrama haji menjadi semarak,” ucap Arwan Aras.

Selain itu, Arwan Aras menekankan pentingnya UPT Asrama Haji mengenali potensi setiap wilayahnya untuk meningkatkan pengelolaan Asrama Haji.

“UPT Asrama Haji Lombok misalnya, harus mengenali bahwa NTB ini memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Sehingga kami berharap sebaiknya pengelolaan Asrama Haji Lombok itu dikembangkan dengan berorientasi pariwisata. Misalnya asrama haji dimanfaatkan sebagai hotel pariwisata syariah,” imbuh Arwan Aras.

Dia mengatakan, perlu membuka diri merumuskan model kerjasama dan kolaborasi bersama pelaku-pelaku pariwisata profesional untuk saling berbagi pengalaman dalam mengelola fasilitas bangunan seperti asrama haji.

“Kerja sama dengan pihak-pihak profesional di bidang pariwisata akan mempercepat transfer pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola fasilitas asrama haji supaya mendatangkan profit. Bagaimana aspek pelayanan kamar di asrama haji supaya setara hotel bintang tiga, dan promosinya bisa dilakukan dengan sistem digitalisasi,” jelas Arwan Aras.