SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sekprov Sulbar Muhammad Idris, menghadiri rapat evaluasi dan verifikasi Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) secara virtual dari rumah jabatannya, Selasa 16 Maret 2021.
Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, keikutsertaan Sulbar pada evaluasi dan verifikasi penghargaan APE ingin melakukan pengecekan tingkat-tingkat kemajuan dari usaha untuk pencapaian indeks Pengarusutamaan Gender (PUG).
Selain itu, juga ingin mengetahui apa yang menjadi bagian dari usaha verifikasi, sehingga itulah yang menentukan titik-titik kritis yang harus ditingkatkan dalam mencapai indeks tersebut.
Idris pun berharap, dengan keikutsertaan tersebut Sulbar bisa menjadi bagian yang diniliai dalam rangka memperoleh satu penghargaan tertinggi dalam pencapaian pencakupan gender yaitu Penghargaan APE.
“Semoga Sulbar mendapatkan tempat dari penilaian dan verifikasi ini, dan mudah-mudahan juga bisa masuk dalam jajaran provinsi terdepan. Tidak hanya memburu penghargaan tetapi menjadi fakta nyata bahwa provinsi ini sangat berkomitmen,” harap Idris.
Idris menyampaikan, salah satu yang menarik di Sulbar adalah adanya kearifan lokal yang berkaitan dengan PUG. Sulbar 50 persen penduduknya adalah suku Mandar dan di suku Mandar ada istilah yang sangat melekat yang biasa disebut ‘Siwaliparri’ yang artinya sebuah sinergi untuk menyelesaikan masalah.
“Nilai produktifitas perempuan di Sulbar kalau dihitung dari volume kerja, mereka lebih produktif dibanding dari laki-laki. Ini satu potensi yang kalau diarahkan pada indeks PUG,” ucap Idris.
Lebih lanjut Idris menyampaikan, secara nasional PUG di Sulbar kemungkinan belum terlalu tinggi, tapi angka pembangunan manusia berbasis Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Sulbar pada tahun 2019 mencapai 69,92 persen.
Ia menambahkan, terdapat beberapa indikator kinerja yang menjadi penentu indeks diantaranya, yaitu presentase perempuan diparlemen, lembaga pemerintah dan lembaga swasta yang belum terlalu bekerja dengan baik, partisipasi angka kerja perempuan, dan peran nyata perempuan sebagai sektor pembangunan di Sulbar.
Sementara itu, Analis Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), David menyampaiakan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Sulbar yang telah melengkapi data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan UPG sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
David menjelaskan, tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk menverifikasi dan melihat lebih dalam data dan informasi tentang pelaksanaan PUG di wilayah dan verifikasi itu sebagai dasar pertimbangan dalam menominasikan calon penerima APE 2020.
“Pemberian APE merupakan sebuah penghargaan dan apresiasi kepada kementrian olahraga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota yang dinilai berhasil dalam pelaksanaan PUG,” beber David.
David menuturkan, penetapan Sulbar menjadi salah satu wilayah yang diverifikasi berdasarkan pada hasil evaluasi sementara yang telah dilakukan oleh tim verifikator.
Namun, perlu ditekankan bahwa proses tersebut tidak secara otomatis menunujukkan bahwa Sulbar akan menjadi salah satu calon penerima penghargaan APE 2020.
“Semua akan dilihat dari hasil verifikasi, validasi dan konfirmasi terhadap data dan informasi serta pelaksanaan PUG diwilayah Sulbar. Salah satunya membangun zona integritas, mengingat Kementrian P3A menjadi contoh dari zona integritas,”bebernya.
David berharap, dalam pertemuan tersebut tim verifikator akan memperoleh data dan informasi yang lebih lengkap, komprehenship, dan objektif sebagai bahan penyusunan indeks PUG yang akan dimulai 2021.(Adv/Hms)