SULBARONLINE.COM, MAMUJU—Gempa Bumi yang kembali mengguncang Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, dengan magnitudo 5,1 skala richter, Rabu (3/2) sore, membuat masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
Salah satunya yang dialami anak kecil bernama Fanezha Anwar (10 tahun), warga Tampa Padang, Kelurahan Sinyoyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Fanezha mengabadikan peristiwa gempa sore tadi melalui ponsel genggamnya, saat merekam video di toko milik orang tuanya, yang tak jauh dari jalan menuju jalur terminal Bandara Udara Tampa Padang.
Aksi Eza yang berlari menyelamatkan diri lantaran panik, pun viral di sejumlah Grup Whatsapp maupun Facebook.
“Saya tak jauh dari toko sedang cerita-cerita sama istri, Eza yang mungkin bosan karena tidak ada kegiatan, ia ke toko bikin vlog, disitulah pas merekam dan gempa, anak saya (Fanezha red.) langsung berlari ke arah saya,”terang Anwar, orang tua dari Fanezha, saat dikonfirmasi Sulbaronline.com, Rabu (3/2).
Dari keterangan Anwar, Eza yang kini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar itu, memang gemar membuat konten vlog. Eza sendiri punya akun youtube bernama Ezha Muntaz.
Di vlognya kali ini, Eza membuat video yang hendak membeli Es Cream dan secara tak sengaja merekam detik-detik terjadinya gempa bermagnitudo 5,1 itu.
“Memang dia sukanya begitu bikin-bikin video vlog. Saya dikasih tahu teman, kalau videonya Eza jadi viral. Panjang sebenarnya durasinya itu, karena sebelum ke toko, Eza sempat merekam di rumah. Yang direkam itu Eza kirim ke tantenya lewat WA, saya tidak tahu langsung jadi viral setelah gempa,”pungkas Anwar.
Meskipun sempat panik, Eza pun kini dalam keadaan baik. Anwar memastikan jika anak gadisnya yang lahir 13 Juli 2010 itu, tak mengalami trauma berlebihan.
“Alhamdulillah rumah masih aman, waktu gempa yang 6,2 itu kami sempat mengungsi juga. Sampai sekarang karena masih ada susulan tadi sore, saya masih ditenda-tenda depan rumah untuk antisipasi saja,”tambahnya.
Seperti diketahui, gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, sekitar pukul 16.25 WITA, Rabu (3/2) sore. Hasil analisis BMKG, pusat gempa berada pada jarak 6 kilometer arah barat laut Majene dengan kedalaman 17 kilometer.
BMKG memastikan gempa akibat adanya aktivitas sesar lokal ini, tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Sejak gempa 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Jum’at (15/1) lalu, kini tercatat delapan kali gempa susulan yang dirasakan dengan magnitudo berbeda.(red/mursyid)