SULBARONLINE.COM, MAMUJU—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy, meminta kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk memprioritaskan penanganan perempuan dan anak korban gempa.
Merespon hal tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menegaskan, pihaknya akan bergerak cepat untuk melakukan penanganan perlindungan perempuan, utamanya bagi ibu hamil dan balita yang saat ini masih mengungsi diperbukitan.
“Saya dapat info dari teman-teman relawan bahwa masih banyak ibu-ibu yang sedang hamil mengungsi di perbukitan, itu kan beresiko. Lain lagi balita, kita mau meminimalisir resiko kematian ibu dan bayi, kita akan evakuasi,”terang I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat dikonfirmasi di Posko Induk Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (27/1).
Ia menambahkan, pihaknya bakal mengevakuasi ibu hamil dan balita yang dianggap beresiko untuk di evakuasi ke tempat yang layak. Hal ini kata Bintang, dilakukan guna menghindari resiko kematian ibu dan bayi di pengungsian.
“Solusinya kita koordinasikan dengan BNPB, dievakuasi memakai heli, dan kita tempatkan di tempat yang layak. Untuk jumlahnya masih dalam proses pendataan, polanya masih dalam konsep, nanti kami sampaikan ke teman-teman yah,”tambahnya.
Di Kabupaten Majene misalnya kata Bintang, ibu hamil dan balita masih banyak yang bertahan di pengungsian. Rencananya, Kementerian PPPA bakal melakukan pendampingan dengan menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
“Malam ini juga saya ke Majene, fokus saya ke Majene dulu karena data ibu hamil dan balita yang mengungsi paling banyak disana. Soal pendampingan nantinya apakah kita koordinasikan dengan IBI, ini masih terkotak-kotak,”kuncinya.(red/mursyid)