SULBARONLINE.COM, Mamuju — Darma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Barat menggelar webinar seri II, Kamis (22/10/20) di gazebo rumah jabatan Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar.
Webinar seri II yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Dr. Muhammad Idris ini mengangkat tema “Etika Organisasi”.
Hadir sebagai narasumber via virtual Widyaiswara Ahli Madya Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Ajriani Munthe Salak. Juga hadir penasehat DPW Sulbar Hj. Andi Ruskati Ali Baal.
Peserta dalam kegiatan ini, yakni Seluruh jajaran pengurus DWP Provinsi Sulbar, Pengurus DWP UP lingkup Pemprov Sulbar dan DWP kabupaten se Sulbar.
Ketua DWP Sulbar Prof. Dr. Hj. Kartini Hanafi Idris dalam kesempatannya mengatakan dalam mewujudkan Sulawesi Barat yang maju dan malaqbiq maka peran perempuan sangatlah besar.
“Menuju Sulawesi Barat yang maju dan malaqbiq bukan hanya peran dari suami kita yang merupakan ASN, tapi kita sebagai istri, ibu dari anak-anak dan masyarakat di lingkungan kita juga memiliki peran yang sangat berarti untuk mendukung terciptanya cita pembangunan Sulawesi Barat saat ini,” kata Ketua DWP Sulbar, Kartini Hanafi Idris.
Menurutnya, peran perempuan dalam berkontribusi berpotensi sangat besar, minimal memberikan dukungan terbaik untuk bekerja optimal meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan sebagai abdi negara.
“Olehnya sebagai perempuan, kapasitas perlu dikembangkan agar tetap bisa menjalankan peran dengan sempurna. DWP sebagai wadah yang mampu mendorong kapasitas dan potensi kita,” ucapnya.
Selain itu, kata Kartini, peran konstruktif istri ASN juga akan semakin mumpuni melalui organisasi DWP.
“Sehingga DWP perlu dijalankan sesuai dengan tatanan yang sesungguhnya. Karena dengan tatanan itu akan menghadirkan harmonisasi hubungan antar anggota dalam mengelola roda organisasi DWP,” sebutnya.
“Dan kita yanh kini di bawah naungan DWP harus mengetahui sejumlah tatanan dan etika organisasi, sehingga segala tindakan dan prilaku selalu berada pada koridor yang benar,” imbuhnya.
Yang pasti, tambah Kartini, etika organisasi menjadi sebuah tatanan untuk memperjelas misi nilai-nilai dan prinsip organisasi serta standar prilaku yang lebih profesional.
Etika organisasi, lanjut dia, menjadi sistem nilai pribadi yang digunakan dalam memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat dalam suatu situasi tertentu.
“Saya yakin dengan webinar etika organisasi ini maka Ibu-ibu sekalian akan mampu menggerakkan DWP sebagai organisasi yang berkualitas dan bergengsi,” kuncinya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Dr. Muhammad Idris mengapresiasi kegiatan webinar terkait Etika Organisasi ini. Apalagi, kata dia, dalam berinteraksi dengan lingkungan memang diharuskan menunjukkan prilaku yang baik, sebab etika sangat berkaitan dengan prilaku setiap orang.
“Ketika melakukan suatu tindakan, semuanya bergantung pada nilai-nilai yang berlaku di lingkungan di mana kita berada. Dan salah satu etika yang harus kita perhatikan dalam berorganisasi adalah etika berkomuniaksi,” jelas Idris.