SULBARONLINE.COM, Mamuju — Anggota DPD-MPR RI dapil Sulawesi Barat, H. Al Malik Pababar menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di pondok pesantren Miftahul ‘Ulum, Desa Toabo, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Kamis (24/9/20).
Kegiatan itu dihadiri pimpinan pondok pesantren Miftahul ‘Ulum, KH. Mudkholul Huda, Kepala Desa Toabo Bahri Tiro, narasumber Dr. H. Amran HB, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kader Banser dan puluhan santri pondok pesantren Miftahul ‘Ulum.
Dalam kesempatannya memberikan sambutan, Anggota DPD RI, H. Al Malik Pababari menyampaikan, bahwa sosialisasi 4 pilar merupakan program DPD/MPR RI yang dilakukan setiap 6 kali dalam setahun oleh setiap anggota DPD RI.
“Dan saya memilih pondok pesantren dan sejumlah sekolah menengah atas untuk melakukan sosialisasi 4 pilar ini. Tentu dalam rangka membangun generasi yang kuat dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi,” kata Al Malik.
Sebab kata dia, saat ini terjadi degradasi dan hilangnya semangat kebangsaan di indonesia, khususnya kepada para generasi milenial.
Apalagi, menurut mantan Bupati Mamuju Tahun 2000-2005 ini, dengan kehadiran media sosial dan teknologi seperti handphone, memiliki kecenderungan merusak generasi muda.
“Meski di satu sisi, kemajuan teknologi dan internet memberikan dampak posiotif untuk mengetahui duania, namun di sisi lain, tidak sedikit kemajuan teknologi justru merusak dan membuat generasi tidak memiliki semangat kebangsaan dan patriotisme di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Berbeda dengan di masanya, Al Malik mengaku, masih mempelajari penatar P4, yang mendorong setiap generasi memiliki wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme yang tinggi.
“Sekarang ini, jangankan semangat nasionalisme, Pancasila saja banyak anak-anak yang tidak hafal. Padahal Pancasila adalah Ideologi kita, dasar dari berbangsa dan bernegara kita,” sebut mantan legislator Sulbar 3 Periode itu.
Al Malik berharap, melalui sosialisasi 4 Pilar kebangsaan ini, diharapkan dapat membangun semangat generasi milenial sebagai pelanjut cita-cita dan harapan bangsa.
“Anak-anakku semua adalah pelanjut harapan bangsa. Maka amalkanlah nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari, pahami juga bahwa Undang-undang Dasar Negara Republic Indonesia Tahun 1945 adalah induk konstitusi negara, NKRI adalah bentuk negara dan bhinneka Tungga Ika adalah semboyan bernegara kita,” terang Almalik.