SULBARONLINE.COM, Mamuju – Meski hukumnya Sunnah, namun melaksanakan shalat Idul fitri pada momentum hari kemenangan adalah sebuah keharusan yang telah menjadi kebiasaan bagi semua ummat muslim di seluruh dunia.
Hanya saja, tahun ini kebiasaan itu terpaksa harus diubah menyusul adanya pandemi covid-19, Didasarkan pada pertimbangan kesehatan, Pemerintah telah membatasi pelaksanaan Shalat ied yang lazim dilakukan dengan jumlah jamaah yang sangat banyak dan biasanya dilaksanakan di masjid atau di lapangan.
Tidak ingin menyerah atas kondisi tersebut, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid, Minggu (24/5/2020), akhirnya “menyulap” ruang tamu rumah jabatan Bupati Sapota untuk menjadi tempat pelaksanaan Shalat ied khusus untuk keluarga besarnya.
Shalat yang dipimpin oleh imam Abd. Rahman, Imam masjid kantor Bupati tersebut berlangsung hikmad dengan kehadiran anak dan cucu orang nomor satu di Mamuju tersebut.
Khutbah ied yang dibawakan oleh H. Muhammad Jayadi seolah mampu menghadirkan suasana kebathinan layaknya berlebaran sebagaimana biasanya.
Selepas itu, Habsi Wahid mengatakan, meski merasa sedih atas kondisi saat ini, namun secara positif ia tetap memaknai terdapat hikmah tersendiri atas musibah bencana pandemi, diantaranya kebersamaan dengan keluarga menjadi lebih intens dilakukan, bahkan sejak sebulan terakhir disaat ramadhan.
Dia mengaku tidak pernah melewatkan berjamaah bersama keluarga di rumah. Sehingga dari hal ini ia kembali mengulang serangan Covid-19 hendaknya tidak lantas mematikan semua aktifitas yang sifatnya positif, tapi justru harus lebih di intensifkan dengan tetap memperhatikan standar kesehatan.
“Kita memang harus mulai membiasakan hidup dengan cara new normal seperti ini, agar kita tidak kalah dengan adanya serangan virus dan tidak lantas membuat kita menjadi tidak produktif. Namun sebaliknya semua tetap dapat dilakukan dengan baik asal selalu mengutamakan standar kesehatan yang telah ditetapkan,” kata Habsi.
Habsi Wahid menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin kepada semua masyarakat dan sanak keluarga yang tidak lagi sempat bersua. Terlebih Rujab Bupati dengan sangat terpaksa tahun ini tidak dapat melakukan open house sebagaimana yang setiap tahun dilakukan di Sapota Rujab Bupati Mamuju.