SULBARONLINE.COM, Mamuju – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mamuju, mengimbau seluruh umat Muslim agar menjadikan momen pergantian Tahun untuk introspeksi diri.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua MUI Kabupaten Mamuju, Namru Asdar, saat dihubungi SULBARONLINE.COM, Sabtu (29/12/18) malam.
Menurut Namru, banyak orang kadangkala melnjadikan momentum pergantian tahun hanya sebagai ajang berpesta dan berhura-hura saja.
“Saya kira kita sebagai masyarakat khususnya umat muslim, kita mesti jadikan momentum pergantian tahun ini dengan memperbanyak muhasabah dan introspeksi diri. Kita evaluasi diri, hal-hal apa yang kita lakukan tahun ini untuk memperbaiki masa yang akan datang,” katanya.
Namru menjelaskan, salah satu ukuran untuk merefleksi momentum pergantian tahun dalam perspektif keagamaan dapat dinilai dan dilihat dari ketaqwaan sesorang.
“Ukurannya adalah taqwa kepada Allah SWT. Apapun yang kita lakukan ukurannya adalah taqwa atas ilmu, takwa atas harta, jabatan dan semuanya, kita takwanya kepada allah. Semua hal, kita berusaha memiliki nilai tambah mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.
Selain itu, tambah Namru, ada banyak pelajaran yang mestinya menjadi spirit untuk merefleksi perjalanan sepanjang tahun 2018 dalam menyongsong tahun 2019.
“Sepanjang Tahun 2018, ada banyak musibah dan bencana yang menelan banyak korban. Tentu ini menjadi suatu peringatan bagi kita semua untuk menyadari betapa banyak teguran Allah SWT terhadap prilaku manusia di bumi ini, sehingga Allah menegur kita. Allah SWT itu ingin kita saling memperingati,” sebutnya.
“Tentunya, dengan merefleksi sekian banyak teguran yang ada, mari dalam pergantian waktu ini kita memperbaiki diri dan jangan melakukan sesuatu yang mengundang murka Allah SWT, sehingga daerah kita jadi aman dan mendapat keberkahan-Nya kepada kita semua,” tambahnya.
Disamping itu, Namru juga berpesan agar dalam menyambut tahun baru, semua masyarakat tetap menjaga kondusifitas daerah.
“Dan kita juga meminta agar semua masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap isu-isu miring tentang perayaan tahun baru ini. Mari kita jaga kondusifitas daerah kita di momen pergantian tahun ini,” harapnya.
Terkait kegiatan Dzikir yang akan dilakukan Pemkab Mamuju, Namru menilai hal tersebut merupakan salah satu bentuk kesadaran yang patut diapresiasi.
“Saya mlihat ini salah satu bentuk kesadaran yang sudah mulai tumbuh dari para pengambil Kebijakan, dengan membuat suatu inovasi baru, tidak lagi dengan cara mendatangkan artis yang sifatnya hura-hura, foya-foya dan membuang banyak materi. Sehingga kita perlu mengapresiasi, bagaimana kita melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,” jelasnya.
Meski demikian, Namru tetap berpesan agar acara Dzikir tersebut tidak dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok atau kepentingan politik. Harus, Doa dan dzikir lebih pada pendekatan untuk kemajuan dan keselamatan bagi bangsa dan negeri.
“Tapi kita berharap ini kegiatan yang dibangun atas kesadaran, keikhlasan dan karena ingin melihat kebaikan bagi daerah, bukan karena untuk atas nama kelompok, atau orang tertentu atau kepentingan politik. Ini harus menjadi kegaiatan ikhkas dan mendekatkan diri kepada sang pencipta. Olehnya saya menggajak masyarakat ikut melasanakan secara dzikir secara bersama-sama,” tutupnya.