SULBARONLINE.COM, Mamuju – Meski belum terdapat laporan adanya indikasi kasus virus corona, namun Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju lebih memilih mengambil langkah antisipasi.
Usai menerima instruksi sekaligus surat edaran dari Bupati Mamuju, seluruh OPD langsung bergerak menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) sekaitan tugas masing-masing, dan yang langkah yang paling sederhana telah diperlihatkan dengan SOP penyiapan cairan anti septik dan sarana cuci tangan di semua kantor pemerintah,
sehingga tiap kunjungan masyarakat ataupun aktivitas pegawai tetap dilakukan langkah sterilisasi.
Bupati Mamuju H.Habsi Wahid yang memantau tiap langkah bawahannya baik secara langsung maupun melalui group WhatsApp (WA), terus menghimbau agar semua unit pelayanan menyiapkan sarana cuci tangan dan cairan anti septik meskipun dengan peralatan sederhana. Hasilnya, semua OPD terlihat telah bersama-sama melakukan hal tersebut. Dari langkah kecil itu diharapkan dapat meminimalisir potensi penyebaran virus covid-19.
Disisi lain, RSUD Mamuju dipastikan pula telah mengambil langkah-langkah taktis untuk berjaga-jaga terhadap adanya pasien yang nantinya memiliki gejala serupa corona dengan menyiapkan ruang khusus isolasi transit.
Kepala RSUD Mamuju dr.Titin, Selasa (17/3/2020), mengaku telah menyiapkan SOP khusus bagi pasien yang memiki gejala mirip terinveksi virus corona, utamanya yang memiki riwayat perjalanan dari luar negeri atau luar daerah yang telah terpapar virus Covid-19.
Selanjutnya, pasien yang sebelumnya dalam status orang dalam pemantauan (ODP) jika gejalanya terus meningkat maka statusnya akan naik menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam kondisi inilah pasien tersebut harus segera dirujuk ke Rumah Sakit rujukan.
Meski mengakui ruang transit isolasi masih minim peralatan, namun pihak RSUD Mamuju telah membuat proposal yang ditujukan kepada Bupati Mamuhu untuk sesegera mungkin dapat mengalokasikan pembelian Alat Medis hlHabis Pakai (AMHP) dan alat kesehatan pelindung diri serta alat teknis kesehatan lain seperti alat termal scan (pengukur suhu tubuh) sehingga ruang yang memuat tiga bangsal tersebut dapat benar-benar dimaksimalkan.
“Tadi pak Bupati sempat datang kesini (RSUD, red) dan sempat menanyakan soal proposal itu, dan kami sudah masukkan,” terang dr. Titin.
Menutup penjelasannya, ia justru berharap agar ruang isolasi tersebut tidak perlu digunakan, yang berarti masyarakat Mamuju tidak ada yang terpapar virus corona.