SULBARONLINE.COM, Mamuju – Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Mamuju 2020, para elit politik terus membangun komunikasi dan konsolidasi.
Seperti yang dilakukan oleh bakal calon Bupati dan wakil Bupati Mamuju, Habsi Wahid dan Irwan Satyaputra Pababari. Malam ini, Minggu (15/3/2020), pasangan petahana tersebut bertemu dengan Ketua DPD II Partai Golkar, H. Damris, di hotel Grand Maleo, Mamuju.
Damris didampingi oleh pengurus DPD Golkar Mamuju, H. Bahrun Rasyid dan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Mamuju, Rian Saputra Damris.
Kepada wartawan, Habsi Wahid mengatakan, pertemuan tersebut merupakan komunikasi dan silaturahmi politik. Ini juga menandakan betapa cair dan dinamisnya progres politik di Mamuju.
“Sebenarnya politik itu sangat cair sekali dan begitu dinamis. Sehingga malam ini kami bertemu untuk saling sharing dan semoga dalam pertemuan kali ini saling membutuhkan dalam kepartaian yang kemudian akan melahirkan suatu kesepakatan koalisi,” uca Habsi.
Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Barat itu tak menampik bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya untuk membangun koalisi di Pilkada Mamuju.
“Meskipun beberapa orang menyebut bahwa pak Damris ini baik sebagai ketua Golkar maupun pribadi disebut sudah ada komunikasi dengan bakal calon lain, itu adalah hal yang wajar saja. Pertemuan ini tentunya merupakan upaya membangun kebersamaan untuk koalisi, dan malam ini kelihatannya ada rasa kebersamaan sehingga saya berharap koalisi bisa terbangun nantinya,” jelas Habsi.
Di tempat yang sama, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Mamuju, H. Damris mengatakan bahwa pertemuan itu adalah bagian dari dinamika politik dan silaturahmi lintas elit partai politik. Apalagi, kata Damris, Habsi Wahid dan Irwan Pababari juga merupakan bagian dari keluarga besarnya.
“Dalam politik itu kalau kita membangun komunikasi seperti ini saya rasa tidak salah, karena kami silaturahmi sebagai keluarga juga. Dan komunikasi antara partai juga adalah sebuah kewajaran,” katanya.
Anggota DPRD Sulbar itu menegaskan, bahwa belum ada kesepakatan-kesepakatan akan berlabuh kemana rekendasi partai beringin di Pilkada Mamuju ini.
“Tapi pertemuan ini adalah bagian dari upaya membangun koalisi di Pilkada Mamuju. Malam ini belum ada kesepakatan dan mudah-mudahan itu ada hasil, apalagi kami di Golkar masih dalam proses dimana Golkar senantiasa mengutamakan kader jika benar – benar mampu dan memungkinkan surveinya,” katanya.
“Tetapi jika belum memungkinkan, tentunya kami akan mencari mana yang kemudian lebih berpeluang, dan tentunya tidak dapat dipungkiri yang lebih berpeluang adalah petahana,” sambung Damris.
Terkait hasil survei, Damris mengaku pasangan petahana memang masih lebih di atas. Sehingga, kemungkinan arah rekomendasi parrai golkar berpotensi ke petahana.
“Petahana tentu punya potensi jika mampu mempertahankan hasil surveinya, meski kemudian kami dari kader Golkar menyatakan maju dan survei tidak memungkinkan. Bisa jadi kami berikan rekomendasi kepada petahana dan tentu tetap mengacu pada keputusan DPP Golkar,” tegasnya.
Damris mengaku, jika rekomendasi Golkar nantinya jatuh ke pasangan Petahana maka Golkar akan All Out untuk memenangkannya di Pilkada Mamuju.
“Itu sudah jelas, pertama saya sebagai keluarga dan selaku ketua Golkar Kabupaten Mamuju sudah pasti all out, sebab saya juga tidak mau partai Golkar dikalah dalam Pilkada Mamuju in,” kunci Damris.