SULBARONLINE.COM, Wonomulyo – Saleh AS. Siapa yang tak kenal nama penyanyi dan musisi legendaris Sulawesi ini?. Bukan hanya lagu Mandar, tapi lagu Bugis pun ia kuasai.
Setelah sekian lama namanya tak terdengar, pelantun lagu Idi’ Nasabari dan Pitu Ana’ Ende’ ini kini terbaring lemah di rumahnya, di Jl. Kediri, Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Mamat G Busrah, teman dekatnya saat dihubungi via telpon, Kamis (5/9/19), mengatakan bahwa Kondisi Saleh AS saat ini sangat memperihatinkan. Penyanyi legendaris itu tidak punya BPJS, tidak punya biaya, dan parahnya Kartu Keluarga (KK) serta KTP pun ia tak punya.
“Dengan kondisi ini sehingga saya berinisiatif untuk meminta bantuab kepada para seniman dan para artis daerah Mandar serta kepada semua masyarakat Mandar, kiranya memberikan perhatian untuk meringankan beban bagi saudara dan orangtua kita Saleh AS,” kata Mamat.
Bagaimanapun, tambah Mamat, upaya ini sesungguhnya adalah bentuk apresiasi dan terima kasih atas jasa Saleh AS selama ini, sehingga lagu Mandar membumi.
“Termasuk saya pribadi bisa menjadi penyanyi dan musisi karena jasa beliau. Andai tak ada beliau, saya mungkin tak akan ada sebagai musisi dan penyanyi Mandar,” ungkap pelantun tembang Tuna Kasi-asi ini.
Mendengar informasi sakitnya Saleh AS, Muhammad Munir, penggiat Literasi dan pemerhati sosial langsung membuat postingan ke media sosial untuk himbauan kepada semua nitizen agar bisa membantu meringankan beban Saleh AS yang juga populer dengan lagu Larra Tembang ini.
Dari pantauan SULBARONLINE.COM, postingan Muhammad Munir di FP Mandar Studies, baru dua jam sudah dijangkau oleh 4000 lebih.
Postingan Muhammad Munir juga disebarkan melalui WhatsApp. Dalam postingan itu, berisi infomasi terkait kondisi kesehatan Saleh AS, dan harapan agar para seniman, budayawan dan warga Mandar dapat memberikan bantuan seikhlasnya.
“Assalamu Alaikum Wr.Wb. Disampaikan kepada para Seniman dan para Dermawan. Saat ini, Saleh AS, Penyanyi Senior dan Legendaris Mandar terbaring di rumahnya di Wonomulyo. Ia menderita penyakit usus buntu. Tak ada BPJS, kurang biaya sehingga harus menjalani hari-harinya bersama penyakit yang dideritanya. Dengan demikian, kami mengajak semua warga Sulbar dan Orang Mandar dimanapun berada kiranya bisa membantu meringankan beban Saudara, Orangtua dan guru kita, Saleh As. Sedikit banyak yang bisa kita berikan bukan masalah, yang terpenting adalah bagaimana kepedulian itu kita tunjukkan kepada beliau. Miris memang, sosok yang berjasa terhadap pengembangan kesenian di Mandar ini harus mengalami nasib yang kurang menguntungkan,” begitu isi postingan di WA.
“Harapan kita tentunya, kondisi beliau bisa dipahami oleh semua warga Mandar. Jasa beliau terhadap Mandar sungguh tak ternilai bagi kita. Semoga kita semua dapat mengurangi beban saudara Saleh AS,” tutup Munir.